BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Setelah selesai meresmikan perubahan tol Suramadu menjadi non tol, Presiden Joko Widodo beserta ulama dan Tokoh Madura melakukan foto bersama sambil berjalan kaki kearah tengah jembatan, Sabtu (27/10/2018).
Sambil berjalan itulah ulama dan tokoh Madura meneriakkan kata pak Jokowi sambil lalu menunjukkan angka satu. Hal itu diucapkan sebelum konferensi pers dimulai bersama awak media.
Terlihat presiden ketujuh itu tersenyum mendengar antusiasme yang diberikan oleh para tokoh ulama dan tokoh Madura. Kebijakan itu disambut baik oleh para tokoh ulama dan tokoh Madura.
Selain itu Gubernur Jawa Timur, Soekarwo dan Bupati Bangkalan, Raden Abdul Latif Amin Imron serta Bupati Pamekasan Badrut Tamam tampak hadir.
Sementara tokoh ulama yang hadir diantaranya KH Syafik Rofi’e, KH Nuruddin Ar-Rahman, KH Mondir A Rofi’e, KH Imam Bukhori, KH Damanhuri serta Rektor UTM Bangkalan Muh Syarif.
Kebijakan penggratisan tol Suramadu oleh presiden dinilai politis, bahkan dengan adanya kebijakan tersebut bisa mendulang suara di Madura.
Menurut Jokowi kebijakan yang diambil prosesnya sudah lama, bahkan dari tahun 2015 sudah menggratiskan pengendara sepeda motor. Sementara pada tahun 2016 ada usulan kembali untuk dipotong 50%. Dan pada tahun 2016 dipotong separuh tetapi belum ada dampak.
“Ya kalau dikaitkan dengan politik, ya saya gratiskan pada bulan Maret tahun depan, jangan apa-apa dikaitkan dengan politik, ini masalah ekonomi,” kata Jokowi.
Jokowi beralasan bahwa kebijakan itu diputuskan karena masalah investasi di Madura tidak berdampak baik. “Ini urusan ekonomi, urusan investasi, urusan keadilan,” katanya. (Zan/Lim)