LEU MART, Bisnis Ritel Syariah Segera Hadir di Madura

Presiden Joko Widodo saat meresmikan LEU Mart beberapa hari yang lalu.

BANGKALAN, Lingkar jatim.com- Lembaga Ekonomi Ummat (LEU) Mart, Bank Wakaf Mikro (BWM), Koperasi Mitra Santri Nasional beberapa waktu lalu diresmikan oleh Presiden Joko Widodo .

LEU Mart dengan terobosan baru ini di harapkan mampu meningkatkan pebisnis tradisional dengan modal kecil menjadi pebisnis modern berbasis IT yg bisa membuka peluang baru bagi pemasaran produk UMKM lokal.

Sebagai pemain baru dibidang bisnis ritel tanah air, LEU Mart tampil beda dalam bisnisnya, seperti pengiriman barang via POS, sistem konsinyasi, harga yang konpetitif, user bebas royalti, prinsipal bebas listing fee, tidak mengenal franchise fee, pelatihan tenaga yang gratis, dan lain-lain.

Yasin Salah satu wakil Madura yang ikut hadir dalam acara pemaparan LEU Mart di Masjid Baitur Rozaq Citra land, Jumat (6/7/2018) dengan semangat mengatakan siap mencari user di Madura lewat jaringan ormasnya.

“Iya, tadi sore saya hadir dan menyimak paparan tentang LEU Mart oleh direktur utamanya Ir. H. Bambang Wijanarko, tapi karena saya belum puas saya minta waktu khusus dan alhamdulillah bisa dilanjutkan diskusi di cafe Wisma Dharma, Jalan Dharmahusada sampai jam 22.00 “Kata Yasin.

Dirinya yakin banyak para user di Madura yang akan bergabung. Karena mengingat user hanya perlu menyediakan tempat, beda dengan para saudara tuanya seperti Indomart, Alfamart bahkan 212.

“Seyogyanya bentuk kerja sama LEU Mart dengan user sebagai berikut. User harus menyiapkan sarana toko dan besaran modal pilihan14jt / 34jt / 78jt / 130jt sebagai dana pengadaan rak, komputer, pengecatan dan lain-lain sesuai luas sarana. sedang manageman, tenaga pramuniaga, aplikasi serta isi toko di support LEU Mart.

Tapi dengan adanya holding yang akan dibentuk dimana di dalamnya terdapat unsur pihaknya yang di Madura, pihak LEU pusat dan beberapa Bank

“Dana penyerta pengadaan sarana bisa dihandle holding dengan klausul klausul fleksibel syariah tanpa bunga yg disepakati” lanjut Yasin

Yasin berharap LEU Mart bisa bergerak maximal di Madura sebagai pesaing supermarket yang lebih dulu hadir yang mana saham perusahaannya sudah go publik dengan sistem kapitalis.

Sebab, dengan kehadirannya, semakin banyak toko toko di tingkat kecamatan mati kutu.

“Parahnya lagi mereka tidak bisa berbuat banyak terhadap produk produk lokal Madura dan manyoritas sahamnya dimiliki komunitas luar” Tutup Yasin. (Sin/Zan/Atep/Lim)

Leave a Comment