Aziz Ketua Komisi B DPRD Bangkalan
BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Minimnya ketersediaan lapangan pekerjaan membuat ratusan lulusan SMP hingga sarjana terus berdatangan ke Kantor Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Bangkalan dalam setiap tahunnya.
Data pencari kerja lokal atau dalam negeri yang dihimpun dari Disperinaker hingga September Tahun 2018 tercatat sebanyak 536 orang. Terdiri dari 286 laki-laki dan 250 perempuan. Dari jumlah ini yang berhasil mendapatkan pekerjaan sebanyak 131 orang.
Selain itu ada 43 laki-laki, perempuan 30 yang berhasil berangkat ke luar negeri sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Persoalan lapangan pekerjaan itu menjadi salah satu pekerjaan rumah Pemerintah Kabupaten Bangkalan.
Seperti yang dikatakan Fani Firmansyah (23). Pemuda asal Desa Kebun, Kamal itu akan pergi merantau keluar negeri. Alasannya tentu masalah kondisi ekonomi keluarga.
Selain membiayai kebutuhan orang tua, dirinya juga mengaku ingin mandiri. Karena hidupnya tidak selamanya bergantung kepada orang tua. Dirinya akan berangkat ke negeri Jiran besok pagi melalui temannya.
“Kita butuh biaya yang sangat besar, kalau kita hidup disini belum tentu cukup apalagi lowongan kerja di Madura kecil dan gajinya juga kecil,” kata Fani Firmansyah, Senin (22/10/2018).
Berdasarkan data tersebut Aziz Ketua Komisi B DPRD Bangkalan menanggapi masalah pencari kerja di Bangkalan.
Aziz mengatakan akan mendorong semua pihak agar pertumbuhan ekonomi di Bangkalan semakin besar. Tentu agar bisa berimbas pada peluang kerja.
“Terutama pihak eksekutif yakni melalui Disperinaker yang mengurusi hal itu,” kata Politisi Demokrat itu.
Selain itu, ia meminta Pemerintah Bangkalan agar meningkatkan investasi ke Bangkalan agar industri segera tumbuh besar. Jika pertumbuhan investasi besar maka akan berdampak pada lapangan pekerjaan bagi masyarakat Bangkalan.
“Saya berharap pemerintah yang baru bisa meningkatkan investasi, karena berdampak pada peluang pekerjaan,” terang Aziz.
Sayangnya, politisi demokrat itu enggan berkomentar ketika ditanyakan soal masyarakat Bangkalan yang seringkali merantau ke luar negeri seperti ke Malaysia dan Arab Saudi. “Sebentar dulu, no comment dulu,” pintanya setelah dihubungi. (Zan/Lim)
