BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Acara Pasar Rakyat UKM yang digelar di depan Stadion Gelora Bangkalan (29 Desember 2018 hingga 5 Januari 2019) menjadi momentum yang tepat bagi pelaku usaha kecil menengah (UKM) untuk memperkenalkan produk lokal. Terlebih produk baru yang siap dilepas ke pasaran.
Ada pemandangan yang berdeda di stan Tatochis (Tragah Tortilla Chips). Terlihat sejumlah kemasan plastik yang masing-masing didalamnya berisi kripik jagung dengan ukuran tak biasa. Secara kasat mata tampak jelas produk tersebut berukuran besar. Itulah produk camilan baru namun tergolong lama yang siap meramaikan pemasaran lokal di Bangkalan.
Tatochis adalah brand camilan lokal asal Dusun Babadan, Desa Soket Dajah, Kecamatan Tragah, Kabupaten Bangkalan, Madura. Produk andalan Tatochis berupa kripik singkong dan kripik jagung dengan ukuran kecil. Mohamad Dahri (29), owner Tatochis, rupanya menginginkan sesuatu yang berbeda seiring datangnya tahun baru 2019. Dan muncullah ide untuk membuat kripik jagung berukuran besar.
“Saya menyebutnya kripik jagung raksasa. Meski sebenarnya bukan produk baru, namun saya ingin ada penyegaran. Bahan dan cara pembuatannya sama, hanya ukurannya saja yang berbeda. Kalau dipajang jelas lebih terlihat dibanding ukuran sebelumnya. Di acara Pasar Rakyat UKM inilah waktu yang tepat untuk memperkenalkan produk tersebut pada konsumen,” ujar Dahri kepada media, Selasa (1/1/2019).
Ukuran mentah kripik jagung raksasa adalah 15×20 cm. Jika digoreng jelas-jelas ukurannya lebih besar. Setelah matang kemudian dikemas dalam plastik bening dengan berat isi 200 gram. Rata-rata tiap kemasan berisi empat kripik jagung raksasa. Dikatakan Dahri, yang juga aktif dan tergabung di beberapa lembaga atau organisasi ini, jika kripik jagung raksasa tersedia dalam bentuk mentah dan matang.
Adapun per kemasan matang dilepas ke pasaran dengan harga Rp.15.000. Oleh karena ukurannya yang besar, konsumen harus berhati-hati jika membawa pulang ke rumah. Besarnya ukuran membuat camilan ini rentan remuk atau patah jika tertindih atau terkena benturan.
“Silahkan konsumen pilih yang mana. Tentu saja harga produk mentah dan matang berbeda. Soal rasa saya jamin sama-sama renyah dan mudah dikunyah. Bagi masyarakat Bangkalan yang penasaran dengan produk ini datang saja ke stan Tatochis,” rayu Dahri.
Lalu lalang pengunjung Pasar Rakyat UKM dimanfaatkan Dahri dan sang istri, Nur Farida (23), untuk menawarkan tester produk. Merasa cocok dengan rasa, pengunjung pun langsung tergerak untuk membeli. Produk kripik jagung raksasa yang akhirnya menjadi incaran. Dikatakan Dahri, produk baru tapi lama tersebut terjual hingga 15 bungkus hanya dalam dua hari gelaran acara.
“Saat saya tanya kenapa lebih memilih kripik jagung raksasa dibanding ukuran kecil, mereka menjawab karena merasa lebih puas menikmatinya. Jawaban inilah yang membuat saya bertambah yakin kalau produk ini bisa diterima di pasaran,” pungkas Dahri.
Stand tatochisp ini banyak pengunjung nya selain pemerintah Bangkalan, ada dari pemuda yang ada di Kabupaten Bangkalan seperti, ketua karang Taruna Bangkalan, ketua karang Taruna kecamatan tragah, ketua karang Taruna kampak, dan ketua karang Taruna soket dajah, ketua karang Taruna tanah merah dan Pemuda Galis dan banyak yang lain nya.
Calon DPRD Kabupaten Bangkalan pun mampir ke stand tatochisp. Ketua presma stkip juga mampir, semua yang mampir itu bukan hanya melihat tapi sempat diskusi dengan di temani secangkir kopi mendapat 100 aspirasi di stand tatochisp. (Kontributor)