
BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Peristiwa murid yang tega membunuh gurunya sendiri di Kabupaten Sampang beberapa hari yang lalu sempat mengguncang dunia pendidikan. Hal itu mendapat tanggapan dari berbagai pihak, salah satunya dari ketua PCNU Bangkalan, KH Makki Nasir.
Ra Makki sapaan akrabnya sangat menyesalkan dan ikut prihatin atas kejadian tersebut. Namun meski demikian ia meminta agar jangan terlalu larut dalam hujatan dan perdebatan atas kejadian tersebut.
“Sudah saatnya kita harus introspeksi diri, jangan larut dalam hujatan dan perdebatan,” pintanya penuh harap.
Sebagai orang nomor satu di PCNU Bangkalan ia mengusulkan kepada pemerintah untuk segera memaksimalkan pendidikan masyarakat terutama kaum muda dengan baik dan benar. Itu dilakukan untuk meminimalisir perubahan pola pikir dan pola tindak yang tidak sesuai dengan agama dan budaya.
Selain itu, dalam dunia pendidikan sekolah, guru jangan hanya disuruh mengamati tingkah laku siswa hasilnya selembar penilaian sikap yang berupa angka saja, semua diserahkan kepasa Bimbingan konseling (BK).
“Seharusnya guru itu tidak hanya mengamati siswa dari hasil selembar penilaian lewat angka saja, namun juga sekaligus menjadi agen Bimbingan Konseling (BK),” ujarnya saat dihubungi, Senin (05/02/2018).
Ra Makki menambahkan saat ini yang tepat dilakukan oleh Pemerintah Daerah adalah sesegera mungkin merealisasikan Perpres Nomor 87 tahun 2017 tentang penguatan pendidikan karakter (PPK).
“Tentunya tetap harus ditangani oleh aparat penegak hukum dengan tindakan yang sesuai aturan & nurma hukum. Agar ada efek jera bagi pelaku & juga introspeksi bagi dunia pendidikan untuk kedepannya dalam mencetak generasi penerus bangsa yang berkarakter Indonesia,” imbuhnya. (Zan/Lim)
