Kaleidoskop 2019: Empat Kasus Pembunuhan dan Pencabulan yang Menghebohkan Bangkalan

Tersangka pembunuhan Pasar Tonaan Burneh

BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Sepanjang tahun 2019, banyak peristiwa terjadi di Kabupaten Bangkalan. Khusus di penghujung tahun, ada lima  peristiwa kriminalitas yang paling menyita perhatian publik versi redaksi Lingkarjatim.com.

1. Dua Sejoli Meregang Nyawa di Pasar Tona’an

Pembunuhan pasar Tona’an, Desa Binoh, Kecamatan Burneh terjadi pada 6 Agustus 2019. Korbannya dua sejoli bersepupu Sinol, 30 tahun dan Farida, 25 tahun.

Keduanya tengah berboncengan sepeda motor, ketika dicegat dan diserang oleh sejumlah orang menggunakan celurit hingga tewas.

Pelakunya ternyata kakak beradik asal Desa Sanggra Agung. Motifnya sakit hati dan cemburu. Sebab, Farida merupakan mantan istri si kakak.

Si adik ditangkap di rumah orang tuanya di Sangra Agung sehari setelah kejadian. Sementara sang kakak yang kabur tertangkap oleh Polres Sidoarjo atas kasus lain yaitu kasus pencurian dengan kekerasan (curas).

2. Pengeroyokan Junganyar

Tepat satu bulan kemudian, peristiwa berdarah lain menggemparkan warga Socah. Abd Ajis, warga Junganyar dikeroyok oleh delapan orang dilokasi proyek di Dusun Junganyar Pesisi. Peristiwa itu terjadi pada Rabu tanggal 25 September 2019.

Kemudian, datang sekelompok orang (pelaku) dan langsung membacok korban dengan senjata tajam jenis pisau dan celurit. Sehingga korban mengalami luka berat di bagian punggung, kepala dan bibir dan harus dilarikan ke RSUD Kabupaten Bangkalan.

Pengeroyokan itu diduga dipicu rebutan jagaan proyek antara kubu pelaku dan korban. Ajis terluka parah namun nyawa selamat setelah dilarikan ke RSUD Syamrabu.

Sekitar satu minggu kemudian, dua dari 8  pelaku  ditangkap polisi dan ditetapkan sebagai tersangka. Sedangkan enam lainnya masih dalam proses pengejaran (DPO).

Dua tersangk pengeroyokan junganyar

3. Pembunuhan Sadis Bumi Anyar

Pada 24 Oktober, sebulan setelah pengeroyokan Ajis, terjadi pembunuhan sadis di Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjungbumi.

Korbannya Rahmat (30) dan Pelakunya Sahri. Mereka ternyata tinggal bertetangga di Dusun Dumargah, Kecamatan Kokop. Pembunuhan ini dilatari perkara Asmara. Konon, Rahmat yang playboy mengganggu istri Sahri saat dirinya di Malaysia.

Mereka sempat didamaikan. Bahkan Rahmat sempat merantau ke Kalimantan Selatan selama dua tahun. Setelah pulang kampung, dendam Sahri pada Rahmat belum juga padam.

Maka, Sahri pun merencanakan pembunuhan itu, dia bahkan telat pamit ke orang tuanya untuk membunuh.

Sahri menguntit Rahmat yang sedang ke Desa Bumianyar untuk satu keperluan. Setibanya di jalan sepi Bujuk Korong, Sahri membacok Rahmat dari belakang hingga tewas.

4. Guru Cabul SDN Trogan 1 Klampis

Menjelang akhir tahun 2019, tepatnya 23 November 2019, Bangkalan heboh oleh ulah seorang oknum guru yang tega mencabuli siswinya yang masih berusia sekitar 6 tahun.

Pencabulan itu dilakukan NYN di lingkungan sekolah di SDN Trogan 1 Kecamatan Klampis sebanyak dua kali. Pertama di ruang perpustakaan, kedua di ruang kelas saat proses belajar mengajar berlangsung.

Guru cabul itu bahkan sudah sempat melucuti pakaian korban dan hendak menyetubuhinya, namun upaya itu gagal lantaran alat kelaminnya tidak berfungsi.

Beberapa hari kemudian, pasca pelaku ditangkap polisi, terungkap fakta baru bahwa korban pencabulan tak hanya satu tapi dua siswa.

Kini NYT yang sudah uzur hanya bisa menyesali perbuatannya. Dia mengakui kesalahannya dengan mengatakan dirinya kerasukan setan. (Moh Iksan)

Leave a Comment