BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Calon Presiden nomor urut 1 Joko Widodo menghadiri acara Deklarasi Akbar Ulama Madura, Rabu (19/12/2018). Dalam kesempatan itu Jokowi menyampaikan klarifikasi tentang isu-isu tak sedap yang menerpa dirinya.
Pertama, Jokowi mengklarifikasi tentang isu bahwa dirinya adalah PKI. Menurut Jokowi PKI dibubarkan pada tahun 1966. Sedangkan Jokowi sendiri lahir tahun 1961.
“Jadi waktu itu saya berumur empat tahun. Logikanya mana ada anggota PKI balita,” ujarnya dihadapan ribuan pendukungnya.
Kedua, Jokowi klarifikasi tentang isu dirinya yang anti ulama. “Loh loh kok bisa saya dibilang anti ulama. Saya ini hampir tiap hari ketemua ulama,” imbuhnya.
Jokowi mengatakan sebelum ke Bangkalan, kemarin ia berkunjung ke Jombang. Disana ia berkunjung ke berbagai pondok pesantren.
“Disana saya ketemu banyak ulama jadi mana mungkin saya anti ulama,” jelasnya.
Kemudian kata Jokowi penetapan hari santri nasional siapa yang tanda tangan. “Kalau saya anti ulama saya simpan saja tidak usah ditandatangani,” tuturnya.
Kemudian yang terakhir Jokowi klarifikasi tentang isu bahwa dirinya antek asing. “Ini fitnah yang sangat keji,” kata Jokowi.
Jokowi menjelaskan pada tahun 2015 pihaknya telah mengambil blok mahakam yang waktu itu dikuasai asing dan diserahkan 100 persen ke Pertamina.
“Kemudian yang terakhir ini saham freeport sudah kita kuasia 51 persen. Kok bisa masih dibilang antek asing,” jelasnya. (Lim)