Gempa yang Mengguncang Bangkalan Tidak Berpotensi Tsunami, Ini Penjelasannya

Gambar yang berada di akun twitter BMKG

BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Gempa berkekuatan 5,2 SR yang mengguncang Bangkalan pagi tadi tidak berpotensi tsunami. Karena sampai saat ini hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).

Moh Hariyadi Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG mengatakan jika ditinjau dari kedalamannya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dalam akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia di sebelah utara Madura.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh aktivitas penyesaran turun (normal fault),” Ujarnya, Kamis (21/09/2017).

Ia melanjutkan, dampak gempa yang digambarkan oleh peta menunjukkan bahwa goyangan lemah berpotensi dirasakan di daerah Bangkalan, Gresik, Tuban, Surabaya, Sidoarjo, dan Situbondo.

“Karena hiposenternya dalam, maka gempa ini tidak berpotensi merusak dan tidak berpotensi tsunami,” Tegasnya.

Oleh karen itu ia menghimbau kepada masyarakat di sekitar wilayah Kabupaten Bangkalan agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Perlu diketahui bahwa pada hari Kamis, 21 September 2017 pukul 06.59.24 WIB, wilayah Laut Jawa sebelah utara Madura terjadi gempabumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan 5,2 SR dengan koordinat episenter pada 6,2 lintang selatan dan 112,95 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 76 km arah utara Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan, Propinsi Jawa Timur pada kedalaman 594 km. (Lim)

 

Leave a Comment