BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menggelar wisuda secara luring di tengah pandemi COVID 19. Acara wisuda yang dilaksanakan di gedung pertemuan UTM Sabtu (21/11/20) tersebut, digelar secara luring, untuk memenuhi keinginan Mahasiswa dan Wali Mahasiswa.
Total ada sebanyak 2.136 lulusan yang diwisuda, terdiri dari lulusan semester gasal sebanyak 700 wisudawan, dan dan semester genap 1.436 wisudawan.
Dalam acara tersebut, Rektor UTM Dr. Moh Syarif menyampaikan bahwa pelaksanaan wisuda ini merupakan bentuk penghargaan bagi para Wali Mahasiswa atas capaian putra putrinya yang secara resmi meraih predikat Sarjana di bidang ilmunya masing-masing.
“Ini kan di madura, tentunya kita mengapresiasi, kampus wajib memahami itu, apa salahnya kampus memenuhi keinginan para Wali Mahasiswa. Karena bagi orang Madura perjuangan untuk meng-kuliah-kan anaknya sangat berat. Yang penting protokolnya di atur, tidak ada masalah karena kita sudah dapat izin dari satgas kabupaten”, tutur Rektor UTM.
Lebih lanjut Rektor UTM menjelaskan, bahwa hingga saat ini belum ada universitas lain yang melakukan wisuda secara luring, akibat situasi Pandemi yang belum kunjung usai. Karenanya UTM yang dalam kesempatan ini melaksanakan wisuda secara luring, melakukannya dengan protokol kesehatan yang ketat. Salah satunya dengan membagi kegiatan wisuda menjadi 24 sesi.
Oleh karena pembagian 24 sesi tersebut, jumlah wisudawan pada setiap sesi-nya, hanya berjumlah di kisaran 70 sampai 90 orang saja. Praktis, butuh waktu 9 hari untuk menuntaskan semua sesi tersebut. Dan hal ini, merupakan catatan wisuda terpanjang dalam sejarah UTM menggelar wisuda selama ini.
“Wisuda tetap di laksanakan secara luring, tetapi di batasi jumlah wisudawan rata rata 70 sampai 90 per sesinya yang terbagi menjadi 24 sesi”, imbuh Rektor.
Tidak hanya itu, Dr.Moh Syarif juga meminta kepada mahasiswa dan orang tuanya, untuk mematuhi protokol kesehatan, dan setelah selesai acara wisuda, pihak kampus meminta semua mahasiswa dan orang tuanya, untuk langsung meninggalkan forum dan tidak berkerumun di sekitar kampus.
“Saya minta kerjasamanya kepada para hadirin agar mematuhi protokol kesehatan. Setelah selesai nanti bapak ibu bisa langsung meninggalkan forum ini tidak berkerumun di sekitar gedung ini,” ungkap Dr.Moh syarif.(Muhidin)