Fauzan Jakfar; Bangkalan Belum Mempunyai Jenis Kelamin

Foto : dari kiri; Aliman Harish, Fauzan Djakfar dan narasumber lainnya dalam pelaksanaan harlah dan pelantikan pengurus IKAMABA di Gedung DPRD Bangkalan.

BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Hal itu dikemukakan Ketua KPUD Bangkalan, Fauzan Jakfar saat menjadi narasumber pada acara dialog interaktif dalam rangka pelantikan pengurus Ikatan Mahasiswa Bangkalan (Ikamaba) Surabaya periode 2017-2018 dengan tema “Peran Mahasiswa Dalam Pembangunan Bangkalan” di Aula DPRD Bangkalan, Minggu (21/05).

Menurutnya, hingga saat ini Bangkalan belum mempunyai jenis kelamin, dalam artian Bangkalan bisa dikatakan daerah tertinggal karena belum ada yang bisa ditonjolkan atau belum punya ciri khas.
“Baik wisata maupun pembangunan, masih belum ada yang jelas untuk ditawarkan kepada masyarakat. Ini yang harus kita perbaiki bersama, dan IKAMABA harus ikut andil dalamnya,” tegasnya.

Pernyataan Fauzan ini, diamini oleh pembicara perwakilan Bapemas Bangakalan, Sukanto Firmantio. Baginya Kabupaten Bangkalan masih ada dalam posisi yang sangat memperihatinkan. Hal itu terbukti secara administratif Bangkalan minim. “Ditingkat desa sampai saat ini sistem administrasinya belum teratur dan banyak desa yang belum maksimal,” tuturnya.

Sementara tiga pembicara lainnya adalah anggota DPRD Jatim Mahfud, pegiat anti korupsi Mathur Khusyairi dan Aliman Harist. Merekapun sependapat bahwa mahasiswa harus ambil peran aktif untuk mengintip, membaca realitas, merasakan dan melakukan gerakan untuk sebuah perubahan di Kabupaten Bangkalan ini.
“Persoalan di Bangkalan sangat kompleks, mahasiswa harus melek realitas. Tantangannya memang sangat luar biasa berat, tapi harus kita lawan untuk perubahan bangkalan yang lebih baik,” ucap Aliman Harits.

Sementara Mathur Khusyairi berharap mahasiswa (IKAMABA) harus serius melakukan transformasi sosial, dan pengawasan.  Ia juga meminta Bapemas Bangkalan melakukan transparansi dana desa agar bisa dikaji oleh mahasiswa sebagai bentuk partisipasinya dalam pembangunan Bangkalan. “Pihak Bapemas harus transparan kepada publik, agar dana yang dikucurkan kepada desa sesuai dengan yang digunakan,” tutupnya.

Ahmad selaku Ketua umum Ikamaba Surabaya mengatakan, kedepan Ikamaba harus  bisa ikut berpatisipasi dan ambil peran dalam pembangunan di Kabupaten Bangkalan. “Oreientasi saya akan mengedepankan kepentingan Bangkalan,” tandasnya.

Baginya, Pembangunan di Kabupaten Bangkalan masih terbilang sangat lamban dan tertinggal dibandingkan dengan kabupaten lainnya. Hal itu terbukti dari total  273 desa dan 8 kelurahan masih banyak yang menyandang status tertinggal daripada berkembang. (Gazan/diq)

Leave a Comment