BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Ada hal yang menarik yang disampaikan HM. Farid Alfauzi, salah satu Bakal calon Bupati Bangkalan, ketika ia menghadiri mimbar calon pemimpin Bangkalan 2018 di balai wartawan kemarin. Ungkapan tersebut adalah tentang pemuda yang selalu mengandalkan silsilah hidupnya.
Menurut Farid, menjadi pemuda itu jangan sembunyi di balik ketiak atau nama besar orang tuanya. Sebab pemuda itu harus mampu membangkitkan dirinya sendiri tanpa nama besar orang tuanya.
“Jadi pemuda itu jangan mengandalkan anaknya siapa, seperti halnya apa yang disampaikan Sayyidina Ali” laisal fata manyaqulu hadza abi walakinnal fata manyaqulu ha anadza”, ungkapnya, kemarin (18/11/2017).
Bahkan dia mengatakan mahasiswa itu tidak boleh permisif. Pasalnya kata dia, mahasiswa di Bangkalan tidak pernah mempertanyakan kasus korupsi yang terjadi di Bangkalan. Sehingga dirinya meminta mahasiswa untuk tidak tinggal diam.
“Saya jadi curiga sama mahasiswa di Bangkalan yang tidak bergerak melihat adanya tindak korupsi yang terjadi, ” ujar Farid dihadapan puluhan mahasiswa yang hadir dalam mimbar calon pemimpin Bangkalan 2018.
Dia meminta para pemuda di Bangkalan untuk berani bangkit, sehingga nantinya mampu secara bersama-sama mengawal dan membangun Bangkalan menjadi lebih baik. “Artinya berani bangkit itu, pemuda itu harus berani melepaskan diri dari kungkungan primordial primitif, ” pungkasnya. (atep)