Evaluasi Kinerja Pemerintah, BAC Adakan Simposium

BANGKALAN, lingkarjatim.com – Minggu 17 November 2018, Bangkalan aktivis Club (BAC) Adakan Simposium Anak Desa dengan tema “JANJI PALSU?!. Evaluasi Satu Tahun Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangkalan” di Aula PKPN Bangkalan jl. Jenderal Sudirman no. 112 Bangkalan.

Acara yang dihadiri Mahasiswa, LSM juga organisasi pemuda ini menghadirkan Moh. Mubarok dan Ihsan dari Tim Pemenangan Salam (Sahabat Latif Mohni), Acik Kusuma dari APMPjatim (Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Peduli Jawa Timur), Risang Wijaya dari RAR (Rumah Advokasi Rakyat) dan Samsul Arif Marla dari DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Bangkalan.

Ahmad Annur, presidium Bangkalan Activis Club mengatakan dalam sambutannya kalau acara ini dibuat sebagai bentuk evaluasi atas kinerja pemerintah kabupaten Bangkalan selama satu tahun pemerintahan.

“Acara ini kami laksanakan sebagai bentuk evaluasi terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Bangkalan selama satu tahun kemarin, apakah pak Bupati menunaikan janji kampanyenya atau tidak, atau jangan-jangan semuanya itu janji palsu” katanya.

Disisi lain, Moh. Mubarok dan Ihsan mengatakan kalau Tema Janji Palsu pada acara Simposium ini tidak pas mengingat masih panjangnya waktu yang dimiliki Pemerintah Bangkalan untuk menunaikan Janjinya.

“Tema janji palsu ini sebenarnya tidak pas, karena kita tahu pak Bupati sendiri masih menjabat, dan beliau baru satu tahun, mari kita beri beliau kesempatan dan dorongan untuk menunaikan janji politiknya, jika selesai masa pemerintahan dan terbukti beliau tidak menunaikan janji, itu baru janji palsu” ucap Moh Barok.

Berbeda dengan Moh. Mubarok dan ihsan, Risang Wijaya dan Acek Kusuma menyatakan kalau Simposium ini Menarik untuk teman-teman mengetahui sejauh mana kinerja Pemerintah Kabupaten Bangkalan, yang menurut mereka banyak yang tidak terealisasi dan kondisi Bangkalan yang jauh dari kata sejahtera.

“Ada banyak janji Bupati yang tidak direalisasikan bahkan kita bisa menyebutnya tidak mungkin untuk direalisasikan, sebut saja seperti Sekolah Tanpa Pungutan dan bantuan satu juta per siswa bagi SMA/SMK miskin” ucap Risang Wijaya.

“Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kita sangat Rendah, dan banyak dari Desa-Desa kita berstatus Terbelakang, dan ini Menjadi PR kita semua utamanya pemerintah Kabupaten Bangkalan” tambah Acek Kusuma.

Kemudian diakhir pembicaraan, Samsul Arif Marla menyatakan kalau Bangkalan Memerlukan partisipasi dan dukungan dari semua elemen masyarakat khususnya tokoh pemuda dan masyarakat, LSM dan mahasiswa.

“Bagaimanapun, Bangkalan butuh bantuan kita semua, dan saya lihat, temen-temen disini memiliki kepedulian yang sama untuk kemajuan Bangkalan”katanya. (Baharuddin)

Leave a Comment