BANGKALAN, Lingkarjatim.com — Tanggal 20 September 2020, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Trunojoyo Madura Dr. Sri Wahyuningsih, S.Sos.,M.Si yang akrab di panggil bu Naning ini, turun ke masyarakat tepatnya di desa Keleyan kabupaten Bangkalan ikut serta dalam pencegahan penyebaran Covid-19 dengan cara mengajak masyarakat berketerampilan untuk pembuatan masker yang berbahan batik corak Madura. Tujuannya adalah memberikan stimulus kognitif kepada masyarakat desa Keleyan untuk memanfaatkan waktunya selama di rumah saja. Berketerampilan membuat masker dengan memanfaatkan serpihan potongan kain batik Madura sebagai limbah jahitan penjahit disekitar kecamatan Socah kabupaten Bangkalan. Atau bisa juga dengan membuat masker dari kain batik yang merupakan produk asli masyarakat kabupaten Bangkalan itu sendiri.
“secara tidak langsung ketika membuat masker berbahan batik Madura, masyarakat sendiri juga memanfaatkan kearifan lokal Madura, jika ini bisa menjadi usaha mikro bagi warga setempat walau usaha kecil-kecilan di masa pandemik ini, dengan sendirinya mengangkat identitas masyarakat Madura bahwa batik adalah produk lokal Madura”, ujar Naning sambil lalu mempersiapkan kegiatan Abdimas lainnya yaitu penyebaran masker berbahan batik Madura di masyarakat sekitar.
Mengetahui kondisi yang positif Covid-19 mengalami peningkatan sampai detik ini, masyarakat harus memahami mengenai protokol kesehatan secara ketat jangan pernah disepelekan, masyarakat harus disiplin diri, bagaimana bisa melindungi dirinya sendiri, keluarga, dan masyarakat disekitarnya ketika pada saat keluar rumah.
Masker hal yang sangat penting di masa-masa pandemik ini, setiap orang harus memakainya ketika menjalani aktivitas di luar rumah. Naning yang di bantu Renanta salah satu mahasiswa UTM ikut serta dalam penyebaran masker yang berbahan batik Madura.
“alhamdulillah mereka sangat senang sekali ketika mereka menerima masker yang berbahan batik, disamping gratis, mereka belum pernah punya masker yang berbahan batik, jadi yang dipakai selama ini masker kain biasa itu, alhamdulillah juga doa dari masyarakat baik-baik untuk saya” ujar Naning dengan sangat bahagia karena terlihat raut wajahnya penuh semangat dan penuh senyum itu.
Kegiatan pengabdian masyarakat dengan penyebaran masker batik ini yang dilakukan dosen UTM bersama mahasiswanya merupakan hal yang membahagiakan ketika melihat masyarakat bahagia mendapatkan masker batik Madura secara gratis dan hal yang sangat membahagiakan pula ketika mendapatkan doa-doa yang baik dari masyarakat para penerima masker batik.
Semoga hal yang postif dilakukan dosen UTM bersama mahasiswanya di desa Keleyan ini bisa memberikan stimulus kognitif bagi masyarakat lainnya berketerampilan membuat batik berbahan batik Madura syukur-syukur bisa menjadi usaha mikro ditengah masa pandemik Covid-19 ini. Tentunya jaga kesehatan selalu dan jangan lupa mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker batik Madura. (*)