Menu

Mode Gelap

LINGKAR UTAMA · 30 Apr 2018 06:57 WIB ·

Dua Cabup Bangkalan Tak Hadiri FGD Pembangunan Madura di UTM


Cabup Bangkalan KH Abd Latif Amin Imron, Cawabup KH Mondir A Rofii Perbesar

Cabup Bangkalan KH Abd Latif Amin Imron, Cawabup KH Mondir A Rofii

Cabup Bangkalan KH Abd Latif Amin Imron saat memberikan tanggapannya di acara FGD

BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Focus Grup Discussion (FGD) tentang Pembangunan Madura yang digelar oleh Universitas Trunojoyo Madura (UTM) bekerjasa dengan Lingkarjatim.com mengundang seluruh calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, juga calon Bupati dan Wakil Bupati se-Madura, Khusunya pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bangkalan.

Berdasarkan Pantauan di lokasi, dari tiga calon Bupati Bangkalan yang diundang untuk hadir dalam acara tersebut hanya calon Bupati Nomor urut 3 yang menghadiri acara terserbut, yakni Abdul Latif Amin Imron.

Sementara dua cabup lainnya, yaitu Farid Al Fauzi dan KH Imam Bukhori tidak hadir. Hanya calon Wakil Bupati yang menghadiri mereka saja yang hadir, yaitu Sudarmawan dan KH Mondir A Rofii.

Dalam acara tersebut pasangan calon Bupati Nomor urut 3 Abdul Latif Amin Imron berkomitmen akan melaksanakan gagasan yang dihasilkan dari penelitian UTM untuk pembangunan Madura khusunya Bangkalan kedepan.

“Kami sepakat dan sangat mengapresiasi dengan apa yang dihasilkan dari penelitian UTM ini. Kami komitmen dengan hasil FGD ini,” tegas Ra Latif.

Menurut Ra Latif, ada 3 fokus yang akan ia kembangkan terlebih dahulu. Adalah wisata, garam dan jagung. Hal itu sesuai dengan apa yang dihasilkan UTM melalui penelitiannya.

Dalam mengembangkan wisata kata dia, tidak lepas dari peran masyarakat, khususnya peran para ulama’. Sebab, Bangkalan adalah kota dzikir dan sholawat, sehingga perlu adanya regulasi syariat yang mampu mengatur wisata tersebut.

“Karena Bangkalan harus tetap menjadi Kabupaten yang religius, dan tidak boleh menghilangkan budaya Bangkalan, umumnya budaya Madura,” ujarnya.

Sementara itu, calon Wakil Bupati Bangkalan dari nomor urut 1 Sudarmawan mengatakan, bahwa otonomi madura bukan otonomi absolut tapi otonomi relatif.

“Kalau dibuat otonomi absolut maka akan muncul raja-raja kecil di daerah-daerah kecil,” ucapnya.

Sedangkan calon Wakil Bupati Bangkalan dari nomor 2 Mondir A Rofii mengatakan, bahwa untuk membangun madura itu sulit selama masing-masing kepala Daerah memengtingkan egonya sendiri. Pasalnya, Selama itu ini Kepala-Kepala Daerah di Madura sulit untuk dipertemukan.

“Memang untuk membangun Madura harus dimulai dari pintu masuk madura, yaitu Kabupaten Bangkalan,” katanya. (Atep/Lim)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Jelang Pilkada, PKB Buka Pendaftaran Calon Bupati Bangkalan 2024

24 April 2024 - 17:32 WIB

Peringati HPN 2024, PWI Sidoarjo Bagikan Sembako untuk Warga Terdampak Banjir

24 April 2024 - 17:24 WIB

Halalbihalal dengan Wartawan, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Gaungkan Peduli Lingkungan

23 April 2024 - 19:52 WIB

Terjerat Kasus Korupsi, Mantan Bupati Malang RK Akhirnya Bebas Bersyarat

23 April 2024 - 16:37 WIB

Pelantikan ASN Sidoarjo Cacat Prosedur, Sekda : Saya Mohon Maaf

23 April 2024 - 16:15 WIB

Tabrak Mobil Tronton, Suami Istri Pengendara Honda Vario Meninggal Dunia

23 April 2024 - 15:42 WIB

Trending di HUKUM & KRIMINAL