Disebut Terima Aliran Dana Kasus Kambing Etawa, Ruangan Kepala DPMD Bangkalan Digeledah Pendemo

Perwakilan pendemo saat menggeledah ruangan Kepala DPMD Bangkalan Mulyanto Dahlan

BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Sejumlah orang yang mengatasnamakan Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Pejuang Keadilan Kabupaten Bangkalan (GMPPK) menggelar aksi demonstrasi di Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bangkalan, Kamis (10/1/2019).

GMPPK menyebut Kepala DPMD Bangkalan Mulyanto Dahlan menerima aliran dana kasus penyelewengan pengadaan kambing etawa di Kabupaten Bangkalan pada tahun 2017 lalu.

Ketua GMPPK Moh Saiful mengatakan Mulyanto Dahlan telah menerima transfer sejumlah uang dari rekening atas nama Hadi Wiyono yang tak lain adalah pedagang kambing etawa dari Lumajang.

“Padahal berdasarkan informasi rekening itu sempat dikuasai oleh orang yang bernama Robi yang telah membawa kabur uang kmabing etawa,” ujar Saiful.

Menurut Saiful berdasarkan hasil print out yang ia dapat Mulyanto Dahlan menerima dua kali transfer dengan jumlah dan waktu yang berbeda. Pertama pada tanggal 10 November 2017 sebesar Rp 5.000.000 dan pada tanggal 17 November 2017 sebesar Rp 20.000.000.

“Jelas disini Mulyanto ini terlibat dan tujuan kami kesini adalah untuk meminta penjelasan terkait hal itu,” imbuhnya.

Ia tidak percaya dengan kabar disalah satu media yang menyebut bahwa uang tersebut ditransfer oleh rekening atas nama Hadi Wiyono untuk pembayaran DP mobil.

“Kami tidak percaya dengan kabar itu pasti hoax. Jadi ayo kalau berani tunjukkan buktinya mana,” tuturnya.

Ia juga menilai selama ini Mulyanto Dahlan terkesan menutup-nutupi pada publik tidak pernah memberikan keterangan tentang kasus kambing etawa.

“Ayo sekerang keluar temui kami dan jelaskan pada kami terkait kasus kambing etawa,” tegasnya.

Sayangnya meski diminta untuk keluar Mulyanto Dahlan tidak menunjukkan batang hidungnya. Malah yang keluar menemui pendemo adalah Kabid Pemberdayaan Desa DPMD Bangkalan Moh Holil.

“Pak Kadis (Mulyanto Dahlan) sedang ada rapat di DPMD Pemprov Jatim jadi tidak bisa menemui saudara-saudara,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh salah satu staff, Mas Ul, yang juga ikut menemui pendemo. Ia berjanji akan menyampaikan aspirasi pendemo kepada atasannya tersebut.

“Nanti pasti akan kita sampaikan kepada Pak Kadis apa keinginan dari saudara-saudara ini,” katanya.

Tidak mendapatkan apa yang diinginkan pendemo meminta bukti bahwa Mulyanto Dahlan benar-benar sedang rapat di DPMD Pemprov Jatim.

“Kami minta salinan undangannya mana kalau memang Mulyanto Dahlan sedang rapat di DPMD Jawa Timur,” kata Saiful.

Karena tak bisa menunjukkan bukti yang diminta akhirnya perwakilan pendemo meminta masuk ke ruangan Mulyanto Dahlan untuk memastikan kebenarannya.

“Ayo kita masuk kedalam geledah, tiga orang ikut periksa ruangannya Mulyanto jangan-jangan dia ngumpet,” ajak Saiful.

Alhasil ruangan Mulyanto Dahlan kosong tidak ada orang satupun didalam.

Usai memeriksa ruangan Mulyanyo Dahlan pendemo kembali meminta kepada Mas Ul staff yang menemui pendemo untuk menelpon Mulyanto Dahlan dan memberikan penjelasan lewat sambungan telpon. Namun bukannya menelpon, Mas Ul malah memberikan nomor telpon Mulyanto Dahlan kepada Saiful.

“Ini saya mencoba menelpon nomornya Mulyanto tapi ternyata tidak aktif, terus bagaimana ini,” jelas Saiful.

Mas Ul kemudian berjanji kepada pendemo untuk memberikan kabar jika Mulyanto Dahlan telah berada di kantornya.

“Saya sudah punya nomor telponnya mas Saiful nanti pasti akan saya kabari kalau pak kadis sudah dikantor,” pungkasya.

Setelah itu pendemo bubar dengan tertib. (Lim)

Leave a Comment