Didampingi LSM Jaka Jatim dan UPTD, Wali Murid dan Pihak Sekolah Bahas Jam Masuk dan Pulang Sekolah

Suasana pertemuan di SDN Dabung II

BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Wali murid SDN Dabung II mengikuti rapat koordinasi bersama pihak sekolah di sekolah SDN Dabung II, Desa Dabung, Kecamatan Geger, Kamis (1/3/2018).

Acara rapat bersama itu juga di hadiri Kepala Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD) Kecamatan Gegger Syamsul Arifin, juga dihadiri pemerhati pendidikan Direktur LSM Jaka Jatim, Mathur Husyairi, perwakilan Kapolsek Geger, Pihak Pengawas SD dan Kepala MKKS.

Rapat bersama wali murid itu dilakukan sebab sebelumnya pada waktu hari aktif sekitar pukul 10.15Wib, SDN Dabung II itu sudah dalam kondisi sepi. Untuk itu Kepala Sekolah mengumpulkan wali murid untuk membuat kesepakatan bersama antara Kepala Sekolah dan wali murid terkait jam masuk dan jam pulang.

“Ini inisiatif pihak sekolah tetapi atas masukan dari kita, sebab dunia pendidikan di Bangkalan harus dibenahi bersama karena memang kewajiban kita bersama untuk mendidik anak-anak kita,” kata Mathur Husyairi saat memberikan pemahaman kepada wali murid SDN Dabung II.

Dalam rapat tersebut terjadi dialog antara wali murid dengan pihak sekolah, LSM Jaka Jatim dan UPTD Gegger yang disaksikan pengawas SD Gegger dan Kepala MKKS.

Pihak wali murid ada yang mengatakan bahwa jam masuk sekolah adalah pukul 09.00 Wib. Bahkan ada wali murid lainnya yang mengatakan kalau muridnya memang bandel dan nakal.

Namun, sampai pada akhirnya ditetapkan jam masuk sekolah adalah puk 07.30 Wib dan pulang pukul 11.30 Wib. Hal inipun disepakati bersama oleh wali murid dan pihak sekolah meaki sejatinya waktu sekolah itu berakhir pukul 01.00 sesuai dengan aturan.

“Untuk kelas 1-5 sesuai permintaan wali murid kita sepakati pulang jam 11.00 wib sedangkan untuk kelas 6 akan pulang jam 11.30 wib karena akan menghadapi Ujian Nasional (UN),” Jelas Subagyo Kepala Sekolah SDN Dabung II.

Ia juga beralasan bahwa muridnya kadang pamit untuk buang air kecil ke kamar mandi. “Iya pamit kencing ke kamar mandi, biasanya berdua dan itu seringkali tidak kembali, bukunya juga tidak dibawa,” ujar pria kelahiran Blitar itu.

Sementara Kepala UPTD Geger, Syamsul Arifin mengatakan pihak sekolah secepatnya memperbaiki hal itu, jangan sampai Kepala Sekolah mengikuti keinginan anak-anak.

Sebab, ini menjadi problem ketika hal ini dibiarkan. Maka dari itu pihaknya dan LSM Jaka Jatim berkomitmen supaya pendidikan di Bangkalan khususnya di Dabung jadi lebih baik. Sementara itu ia juga menambahkan bahwa di desa pendidikan umum dan agama harus sama-sama terlaksana.

“Iya pendidikan umum juga dapat, sekolah madrasah juga dilaksanakan, karena semuanya sama-sama penting, terkait temuan tadi biarlah menjadi soft Terapy kedepannya,” jelasnya. (Zan/Lim)

Leave a Comment