
BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Sering terjadinya mati lampu (Padam) di Desa khususnya di Kecamatan Geger, membuat sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Mahasiswa Geger (FKMG) berdemonstrasi ke kantor PLN Rayon Bangkalan, Selasa (3/4/2018).
Mereka menuntut agar PLN rayon Bangkalan profesional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Khususnya pelayanan dalam memberikan penerangan.

Massa aksi sempat diajak berunding oleh Kepala PLN, namun mereka menolak ajakan tersebut.
Menurut mereka, seharusnya pihak PLN turun kebawah, untuk melihat langsung problem yang terjadi, dan mengambil tindakan kongkrit.
“Masyarakat itu bayarnya rutin. Tapi lampunya juga rutin mati,” teriak korlap aksi, Muslim.
Sebab kata Muslim, tidak hanya satu Desa yang mati lampu, tapi satu Kecamatan.
“Bahkan dari Muspika Kecamatan Geger sudah mengadu. Tapi hanya di indahkan selama 1 minggu oleh PLN,” ujar Muslim
Sementara itu Manager PLN Rayon Bangkalan Umar Arif mengaku bahwa seringnya pemadaman tersebut lantaran pohon yang menyentuh kabel. Sebab, hal itu dapat berakibat fatal bagi masyarakat.
“Pohonnya tidak di bolehin di tebang, kalau tidak dipadamkan maka bahaya bagi masyarakat,” dalihnya.
Umar mengaku saat ini pihaknya tengah melakukan negosiasi untuk penebangan pohon.
“Kami masih dalam upaya sekarang. Dan itu menjadi program kami untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat,” kelitnya. (Atep/Lim)