Dapat Penghargaan dari Lingkar Jatim, Hayyan dan Istrinya Berstatus GTT di SD yang Sama

Hayyan pengajar berstatus GTT di SDN Tramok 2

BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Berstatus Guru Tidak Tetap (GTT) di daerah pelosok Bangkalan, Hayyan belajar ikhlas dan bersabar dengan bayaran yang sangat kecil.

Hayyan mengajar di SDN Tramok II di desa Tramok Kecamatan Kokop, Bangkalan selama 11 tahun. Selama itu dirinya hanya dibayar sekitar Rp 200 perbulan.

“Iya kalau masalah gaji kan diambil 15% dari dana BOS,” katanya, Sabtu (12/05/2018).

Dia juga menceritakan bahwa istrinya juga menjadi GTT seperjuangan di sekolah yang sama.

“Iya mas sekeluarga seperjuangan menjadi guru dengan status yang sama, tapi harus disyukuri, agar berkah,” tuturnya.

Dia juga menjelaskan kalau di Kecamatan Kokop rata-rata guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) hanya kepala sekolah.

“Rata-rata di Kokop itu PNS nya hanya kepala sekolah, ada juga sebagian Tenaga Harian Lepas (THL). Kebetulan di sekolah saya ini 1 PNS, 1 THL selebihnya GTT,” jelasnya.

Bayaran Rp 200 perbulan memang jauh dari kata cukup, bahkan untuk biaya bensin saja bisa dikatakan masih mengeluarkan uang dari dalam kantong sendiri.

“Kebetulan saya juga ada usaha sampingan dirumah, ada toko kecil-kecilan dan pangkas rambut ini yang menunjang kebutuhan hidup keluarga sehari-hari,” ujarnya.

“Saya berharap kepada pemerintah untuk menyamaratakan guru-guru di desa dan kalau ada bantuan diserahkan langsung kepada penerimanya,” ujarnya.

Hayyan mendapatkan penghargaan dari media lingkarjatim.com dengan kategori guru honorer terbaik.

“Saya ucapkan banyak terimakasih kepada media lingkarjatim.com dan kami ucapkan semoga sukses kedepannya,” pungkasnya. (Zan/Lim)

Leave a Comment