Calon Bupati, Tak Cukup Andalkan Popularitas dan Elektabilitas

Litbang Lingkar Jatim saat merilis hasil surveinya

OPINI, Lingkarjatim,com – Sedikitnya, tiga lembaga survei telah merilis hasil surveinya menjelang pemilukada Bangkalan pada 2018 mendatang. Pada minggu (12/3/2017) lalu, Lembaga Pusat Kajian Sosial (LPKS) merilis hasil Survei Presepsi Publik dan Potensialitas tokoh Bangkalan. Hasilnya, nama Ra Hasani Zubair berhasil mengungguli tokoh lainnya baik popularitas maupun elektabilitasnya, dengan angka 56 persen.

Beberapa bulan kemudian, Minggu (29/10), Divisi Litbang Lingkar Jatim merilis hasil survei serupa dengan fokus survei yaitu identifikasi perilaku politik pemilih dan popularitas serta elektabilitas figur potensial. Hasilinya, sosok Ra Imam Buchori memimpin dari segi popularitas dengan angka 28,5 persen. Sementara untuk elektabilitas diraih Ra Latif Amin Imron dengan angka 14,1 persen.

Tak berselang lama, giliran Lembaga Survey Regional (LeSuRe) juga merilis hasil surveinya, Senin (13/11). Hasilnya, menyuguhkan figur berbeda, yaitu Ra Bir Aly  dengan perolehan 29,4 persen pada tingkat popularitas.

Berdasarkan hasil survei tiga lembaga tersebut, tampak jelas bahwa popularitas dan elektabilitas kandidat menjadi fokus utama. Bahkan kedua elemen itu seakan menjadi barometer dalam kesuksesan kandidat menuju Bangkalan satu.

Padahal, masih ada faktor lain yang tak kalah pentingnya dalam memuluskan langkah kandidat untuk meraih kursi kekuasaan, yakni membangun opini publik melalui komunikasi sosial.

Menghadiri diskusi-diskusi kecil, seminar, dialog publik dan semacamnya, adalah media komunikasi sosial yang cukup efektif untuk mensosialisasikasn ide, gagasan maupun konsep-konsep perubahan yang hendak ditawarkan.

Inilah yang mendasari Komunitas Wartawan Bangkalan (KWB) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bangkalan untuk menggelar Mimbar Pemimpin Bangkalan 2018 yang diadakan setiap hari Jum’at di Balai Wartawan Bangkalan.

Beberapa kandidat bupati Bangkalan telah dihadirkan dalam forum tersebut. Diantaranya, Ra Bir Aly, Ra Nasih Aschol, Ra Hasani Zubair, Ra Mundir A. Rofii, Ra Latif Amin Imron dan Farid Al Fauzi.

Kepada para jurnalis dan aktivis mahasiswa selaku audien forum tersebut, mereka telah memaparkan ide dan gagasannya untuk membangun bangkalan dalam lima tahun kedepan. Intinya, mereka menjanjikan sebuah perubahan Bangkalan yang hingga kini belum beranjak dari statusnya sebagai DAERAH TERTINGGAL meskipun menjadi daerah penopang Kota Propinsi.

Itulah janji manis para kandidat Bupati Bangkalan priode 2018-2023 mendatang yang telah dicatat oleh para jurnalis dan aktivis mahasiswa. Mari kita kawal bersama.

 

M. Sodiq Ramadani
(Anggota Komunitas Wartawan Bangkalan)

 

Leave a Comment