Bupati: Jadikan Arahan KH Ma’ruf Untuk Membangun Kualitas Keislaman Kita

Bupati Bangkalan R Abd Latif Amin Imron saat memberikan cindera mata kepada KH Makruf Amin

BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Sesepuh NU yang sekaligus mantan ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin bersilaturahmi ke Kabupaten Bangkalan, Jumat (19/10/2018).

Silaturahmi tersebut ditempatkan di rumah dinas Bupati Bangkalan. Tokoh ulama, kiai, habaib dan tokoh masyarakat yang hadir dalam silaturahmi itu tampak antusias menyambut kedatangan sesepuh NU itu.

Sebagai tuan rumah, Bupati Bangkalan R Abdul  Latif Amin Imron juga menyambut dengan baik kedatangan mantan ketua MUI itu. Ia berharap acara silaturrahmi ini dapat memperkokoh jalinan persatuan sebagai umat islam.

“Dan semoga kita mendapatkan pedoman-pedoman tentang dinamika keislaman dari sesepuh kita di Nahdlatul Ulama dan mantan ketua MUI, yakni KH Ma’ruf Amin,” kata Ra Latif.

Secara pribadi dan sebagai kepala daerah Kabupaten Bangkalan, Ra Latif mengaku sangat berbangga atas terlaksananya acara silaturrahmi ini. Sekaligus ia berharap mendapatkan berbagai arahan tentang persoalan-persoalan keumatan juga kebangsaan.

“Khususnya tentang prospek kiprah kita sebagai umat islam dalam kancah peran kebangsaan dan kenegaraan,” paparnya.

Selain itu ia juga berharap adanya berbagai masukan dari KH. Ma’ruf Amin kepada pemerintah Kabupaten Bangkalan, tentang konsep pengelolaan keumatan yang nantinya bisa diterapkan dan dilaksanakan di wilayah pemerintah Kabupaten Bangkalan .

Oleh karena itu Ra Latif mengajak seluruh undangan untuk manfaatkan acara silaturrahmi dengan KH Ma’ruf Amin sebagai ajang komunikasi dan meminta pendapat serta arahan.

“Pendapat dan arahan dari beliau (KH. Ma’ruf Amin) kita jadikan sebagai pedoman ilmu untuk membangun kualitas keislaman kita,” ujar Ra Latif mengakhiri sambutannya.

Sementara itu KH. Ma’ruf Amin mengaku merasa bangga bisa bersilaturahmi dengan para ulama’, kiyai, habaib dan tokoh serta masyarakat Bangkalan. Sebab, menurut dia, dalam tubuhnya masih mengalir darah madura.

“Ternyata saya masih ada darah Maduranya, karena nenek moyang saya berasal dari madura,” katanya sembari menceritakan silsilah garis keluarganya yang juga mengalir darah madura. (Atep/Lim)

Leave a Comment