BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Aksi solidaritas dilakukan oleh Puluhan dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Bangkalan, Madura, Jawa Timur atas kekerasan terhadap profesi sesama dokter di Kabupaten Sampang.
Aksi solidaritas itu menunjukkan keprihatinan atas kejadian kekerasan terhadap salah seorang dokter di RSUD Sampang Pada tanggal (22/10/2017) lalu. Aksi itu terekam kamera CCTV dan baru beredar pada tanggal (29/10/2017).
Atas kejadian itu ketua IDI Bangkalan Dr. Farhat Surya Ningrat prihatin dan menggelar penandatangan petisi diatas banner putih, Sabtu (4/11/2017) di gedung Rato Ebuh Bangkalan.
Dirinya menyampaikan, aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk keprihatinan dan solidaritas dengan harapan dimasa yang akan datang kejadian serupa tidak sampai terjadi kepada profesi seorang dokter yang sedang menjalankan tugas.
“Dalam penandatangan petisi yang dilakukan oleh seluruh anggota IDI Cabang Bangkalan ini juga mendorong pemerintah untuk membuat UU yang melindungi profesi dokter dan tenaga medis,” ungkapnya.
Ia menambahkan, IDI Bangkalan berharap kedepan tidak ada lagi tindakan kekerasan terhadap profesi dokter dan tenaga medis yang menjalankan tugas profesinya. Tugas profesi dokter adalah tugas yang mulia karena ikhtiarnya adalah ikhtiar usaha sesuai SOP.
“Jika tidak ada kepuasan tidak boleh main hakim sendiri dan kami sangat menyayangkan kejadian di RSUD Sampang dan masalah proses hukum kami serahkan ke IDI wilayah,” ujarnya.
Lebih lanjut Farhat menambahkan, jika ada keluarga pasien yang kurang puas dengan pelayanan dokter untuk mengikuti prosedur yang berlaku, bisa melalui majelis etik atau melaporkan ke rumah sakit setempat, pendekatan secara hukum melalui penegak hukum dan bisa pendekatan mediasi yakni tidak sampai main hakim sendiri.
“Semoga di Bangkalan tidak sampai ada kejadian serupa seperti di RSUD Sampang dan kami akan terus membangun kominakasi dengan sejumlah pihak terkait seperti tokoh masyarakat dan stake holder sebagai pengambil kebijakan,” pungkasnya. (Zan/Lim)