Banyak Tambang Ilegal di Pamekasan Dibiarkan, PMII Demo Pemerintah Menuntut untuk Ditutup

PAMEKASAN, Lingkarjatim.com – Ratusan mahasiswa Pamekasan yang tergabung dengan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar aksi demonstrasi ke kantor Bupati Pamekasan, Kamis (25//6/2020).

Mereka menyuarakan aspirasi yang ditujukan kepada pemerintah hususnya Bupati H. Baddrut Tamam mengenai maraknya pertambangan atau galian C ilegal yang terjadi di Kabupaten Pamekasan.

Ketua Cabang PMII Pamekasan, Lutfi menyampaikan bahwa kerusakan lingkungan di bumi Gerbang Salam sudah benar-benar terjadi dan itu semua karena pertambangan ilegal, sehingga dirinya merasa terpanggil untuk ikut andil melestarikan lingkungan hidup dengan cara meminta terhadap pemerintah untuk melakukan pemurnian tambang.

“Kami dikejutkan dengan rilis yang dikeluarkan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat, bahwa tambang ilegal di Pamekasan sudah mencapai 350 angka,” ucapnya.

Pihaknya menilai pemerintah telah absen dalam melakukan kontrol terhadap apa yang terjadi, terbukti pertambangan ilegal di Pamekasan terus bertambah dan marak.

“PMII mengawal pertambangan ilegal dan protes kepada pemerintah tidak hanya hari ini saja, melainkan sudah sejak ahir tahun 2019 yang lalu. Namun sampai sekarang pemerintah belum menanggapi serius tentang ini,” tambahnya.

Dalam orasinya, Lutfi menekan terhadap pemerintah untuk melakukan penutupan kepada pertambangan ilegal yang ada di lingkungan Pamekasan selambat-lambatnya 7 x 24 jam.

“Jika tuntutan kami tidak dapat dikabulkan, maka kami akan melakukan aksi demonstrasi kembali dengan massa yang lebih banyak,” kata Lutfi.

Sementara Kapolres Pamekasan, Djoko Lestari menyampaikan permohonan maaf karena Bupati Pamekasan tidak bisa hadir di tengah-tengah aksi tersebut, karena ada kegiatan lain yang tidak bisa tinggalkan.

“Apa yang menjadi tuntutan teman-teman PMII akan kami tindak lanjuti dan tentunya kami harus melihat dari semua aspek,” ucapnya. (Supyanto Efendi).

Leave a Comment