BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Kekurangan tenaga guru Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Bangkalan berdampak besar. Berdasarkan kabar, ada enam Sekolah Dasar (SD) di Bangkalan yang akan ditutup oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Bangkalan.
Kabar tersebut dibenarkan oleh Kepala Bidang Pembinaan dan Ketenagaan Disdik Bangkalan Moh. Bakrun.
Menurut dia, Selain karena kekurangan guru ASN, keenam SD yang akan ditutup tersebut memiliki jumlah siswa kurang dari 50 orang dalam satu sekolah.
“Di Bangkalan jumlah guru ASN sangat terbatas,” kata Bakrun, Jumat (17/8/2018).
Sehingga kata dia, banyak sekolah terpaksa mengangkat tenaga guru sukarelawan (Sukwan) dalam mempertahankan kesinambungan kegiatan belajar-mengajar.
“Berdasarkan data dan rencana kebutuhan guru SD se-Bangkalan yang berstatus ASN tahun 2017 yang kami miliki sebanyak 3.244 guru. Dengan rincian 2.322 guru kelas dan 507 guru pendidikan olahraga serta 415 guru agama,” jelas Bakrun.
Untuk menekan angka kekurangan guru Sekolah Dasar (SD) tersebut Bakrun mengaku pihaknya tidak bisa berbuat banyak.
Sebab ujar dia, untuk rekrutment ASN keputusannya ada pada pemerintah pusat, yakni Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB).
“Dari sekitar 600-an SD, ada sekitar enam sekolah yang rencananya kami tutup, yakni sekolah-sekolah yang muridnya dibawah 50 orang. Itu menjadi solusi kami,” terang Bakrun.
Meskipun demikian lanjut Badrun, pihaknya tidak akan menutup SD yang menjadi satu-satunya sekolah di sebuah Desa. Artinya ucap dia, sekolah dengan murid di bawah 50 siswa akan digabung dengan SD lainnya dalam satu Desa.
“Rencananya, teknis penutupan diterapkan secara bertahap, yakni ketika Kepala Sekolah SD sudah pensiun maka tidak lagi menerima siswa baru hingga siswanya habis,” cetusnya.
Terpisah, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur (BKPSDA) Bangkalan Moh Guffron mengatakan, persoalan yang terjadi di Bangkalan bukan hanya kurangnya guru ASN.
Sebab, selain kekurangan guru ASN, ruang kelas yang rusak juga menjadi persoalan di Bangkalan.
“Berdasarkan data yang kami miliki, guru kelas yang berstatus ASN sebanhak 2.156 guru, 374 guru berstatus tenaga harian lepas (THL) dan 2.210 guru yang berstatus sukwan. Itu dari 4.583 ruang kelas SD se- Bangkalan,” ujarnya.
Sebanyak 254 guru ASN dan 38 guru THL serta 306 sukwan untuk guru bidang studi agama islam. Untuk bidang studi Pendidikan Jasmani, sebanyak 166 guru ASN, 45 THL dan 281 Sukarelawan. Untuk PNS tenaga administrasi sejumlah 102 orang, THL 68 orang, dan sebanyak 466 sukarelawan.
“Sedangkan usulan mengangkat sebanyak 3.600 THL menjadi ASN ditolak Kemen PAN-RB pada Maret 2018. Itu membuat Pemkab gagal menekan angka kebutuhan guru SD yang berstatus ASN,” pungkasnya. (Atep/Lim)