Ban Terbakar, Lokasi Mesum dan Cerita Kejayaan Pelabuhan Kamal

Tumpuka ban bekas di pelabuhan timur Kamal terbakar

BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Siapa yang tidak mengenal pelabuhan penyeberangan Kamal, Bangkalan. Di masa kejayaannya dulu pelabuhan Kamal menjadi satu-satunya akses transportasi Madura-Surabaya.

Sayang sejak dioperasikannya jembatan Suramadu, pelabuhan Kamal tak lagi menjadi primadona mode transportasi. Perlahan pelabuhan Kamal mulai ditinggalkan pengunjung setianya.

Sejak saat itulah pelabuhan Kamal mulai sepi. Akibatnya salah satu pelabuhan yang dikenal dengan pelabuhan timur berhenti beroperasi.

Karena sudah tidak beroperasi, masyarakat sekitar memanfaatkan lahan pelabuhan timur sebagai ladang usaha. Banyak warung-warung kopi yang berderet di pelabuhan timur Kamal.

Setiap malam pelabuhan timur selalu ramai dengan masyarakat yang hanya ingin ngopi atau ingin sekedar duduk-duduk dipinggir laut menikmati desiran air laut.

Sejak sore tiba para muda mudi biasanya menghabiskan waktu di sekitar pelabuhan timur Kamal.

Sayangnya kondisi demikian harus tercemar dengan kelakuan anak muda yang tidak bertanggung jawab. Tak jarang pelabuhan timur digunakan sebagai tempat mesum para pemuda.

Apalagi sejak adanya tumpukan ban bekas alat besar yang saat ini sedang terbakar menjadi tempat esek-esek muda mudi.

Sudah menjadi rahasia umum jika tumpukan ban bekas itu seringkali menjadi tempat mesum.

Seperti kata Wahyudi, pria asli Kamal itu mengatakan hal itu sudah menjadi rahasia umum bagi masyarakat sekitar.

“Sudah hal biasa karena minim penerangan, apalagi tumpukan ban besar itu menutup penglihatan orang jadi tidak mengetahui kalau didalam tumpukan itu dijadikan esek-esek,” katanya, Rabu (5/9/2018).

Menurutnya Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) sering melakukan operasi di tempat tersebut. Tidak sedikit yang diberi pembinaan karena sering berduaan di sekitar tumpukan ban bekas itu.

“Operasi memang sering dilakukan, tapi kan tidak setiap malam,” kata Wahyudi.

Saat ini tumpukan ban bekas itu sudah ludes dilahap si jago merah. Sekitar 150 ban bekas ludes tak tersisa.

Petugas kepolisian, Lanal Batu Poron dan Pemerintah Kabupaten Bangkalan turun langsung ke lokasi.

Kapolres Bangkalan AKBP Bobby Pa’ludin Tambunan mengatakan api tidak bisa dipadamkan karena memang bahannya mudah terbakar.

“Hanya saja kita sudah lokalisir agar tidak merembet ke bangunan yang lain, dan sudah ada truk pemadam kebakaran agar mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan,” ujarnya.

Sampai saat ini api belum bisa dipadamkan. Empat mobil pemadam kebakaran tak mampu memadamkan kobaran si jago merah. (Zan/Lim)

Leave a Comment