BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Mohammad Syaiful Toriq (25) kaget ketika mendengar ayahnya, Muhammad Zaini Misrin (53) di eksekusi mati di Arab Saudi, Minggu (18/3/2018).
Ia baru mendengar kabar duka terdebut pada pukul 09.00 malam bahwa ayahnya sudah di eksekusi mati oleh otoritas Arab Saudi dari pamannya yang juga ada di Arab Saudi.
“Iya kaget, kok tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu kalau mau eksekusi,” katanya, Senin (18/3/2018).
Sementara ibunya, Naimah baru berangkat ke Arab Saudi pada hari Sabtu kemarin (17/03/2018). Setelah sampai langsung dipanggil dan diberi tahu kalau suaminya sudah di eksekusi.
Anak sulungnya ini berharap kepada pemerintah yakni melalui Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) agar janazah ayahnya bisa dimakamkan di desa kebun, Kamal, Bangkalan.
“Seperti kasus siti Zainab bisa dibawa ke Indonesia. Saya ingin Abah bisa juga dipulangkan ke Indonesia dan bisa dikubur di sini,” pintanya penuh harap.
Ia bercerita kalau ayahnya berangkat ke Arab Saudi untuk bekerja sebagai sopir pribadi. Berangkat ke Arab pada tahun 2002. Dua tahun berselang pada tahun 2004, Zaini Misrin dituduh membunuh majikannya.
Kabar mengenai eksekusi terhadap Muhammad Zaini Misrin tersebut dikemukakan lembaga Migrant Care setelah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI.
Lembaga Migrant Care menyebut Zaini dieksekusi di Arab Saudi pada Minggu (18/3) pukul 11.30 waktu setempat.
“Menurut keterangan dari pihak Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, otoritas Kerajaan Saudi Arabia sama sekali tidak memberitahu mengenai eksekusi ini (menyampaikan mandatory consular notification) kepada perwakilan Republik Indonesia,” sebut Migrant Care dalam keterangan pers seperti yang dikutip detik.com. (zan/lim)