BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Sejumlah emak-emak asal Desa Lajing, Arosbaya, Bangkalan mendatangi Kantor Kejari Bangkalan, Rabu (31/7/2019). Tujuannya untuk mengadukan Program Keluarga Harapan (PKH) yang penyalurannya diduga tidak benar.
Risang Bima Wijaya yang mendampingi emak-emak tersebut mengatakan bahwa penyaluran PKH di Desa Lajing diduga banyak yang tidak sesuai aturan.
“Saya disini hanya mendampingi saja agar mereka bisa mendapat keadilan,” ujarnya.
Risang menceritakan salah satu warga yang mendapat PKH mengaku buku rekening Bank dan ATM diminta oleh seseorang yang mengaku suruhan penguasa.
“Baru saja mendapat buku rekening dan ATM tiba-tiba diminta oleh orang itu. Namanya juga orang tidak ngerti apa-apa ya dikasih,” ujarnya.
Selang setahun kemudian buku rekening dan ATM tersebut dikembalikan kepada yang bersangkutan. Namun setelah dicek ternyata saldonya tinggal 20 ribu rupiah.
“Dikembalikan karena ramai-ramai. Setelah dilihat sempat ada penarikan sebesar 6 juta rupiah,” imbuhnya.
Sementara menurut warga lainnya kata Risang, ada penerima PKH yang sudah meninggal namun setelah dicek rekeningnya masih aktif.
“Bulan Mei kemarin ternyata masih menerima bantuan PKH ini meskipun orangnya sudah meninggal,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Seksi Intelejen Kejari Bangkalan, Putu Arya Wijaya yang menemui emak-emak tersebut mengatakan akan meminta keterangan kepada emak-emak tersebut.
“Kita mintai keterangan dulu satu persatu untuk mendapatkan informasi apa yang sebenarnya terjadi,” katanya.
Baru setelah itu kata dia pihaknya akan mengambil keputusan untuk langkah-langkah yang akan dilakukan selanjutnya.
“Kita periksa dulu setelah lapor ke pimpinan dan minta petunjuk untuk langkah selanjutnya,” pungkasnya. (Lim)