Ada Permainan Dalam Pengadaan Kambing Etawa di Bangkalan, Benarkah?

Kambing Etawa

BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Dugaan penyelewengan pengadaan Kambing Etawa lewat BUMDesa disejumlah Desa di Bangkalan hingga menyebabkan sejumlah Kepala Desa dipanggil Kejari, mendapat tanggapan dari sejumlah aktivis anti korupsi.

Aktivis Anti korupsi di Jawa Timur Mathur Husyairi menilai program tersebut adalah bentuk ketidaksiapan Pemerintah Desa yang dipaksakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Bangkalan.

Bahkan ia menduga ada kepentingan pribadi atau kelompok yang disusupkan dalam program/kegiatan pengadaan kambing etawa berikut kandangnya tersebut. Ia meminta Kepala DPMD Bangkalan harus bertanggungjawab jika kemudian hari ini ada masalah.

“Info yang saya dapat, semua desa diharuskan bentuk BUMDes dengan pengadaan kambing etawa secara seragam dan serentak. Ini ada pemasok yang memanfaatkan DPMD atau saling memanfaatkan tapi yang dirugikan adalah Pemdes se Kabupaten Bangkalan,” katanya, Rabu (14/3/2018).

Sementara itu Ketua LSM Madura Coruption Wacht (MCW) Syukur meminta Kejari Bangkalan harus memeriksa pihak rekanan pengadaan kambing etawa itu. Menurutnya jangan hanya memanggil Kepala Desa karena yang paling bertanggungjawab adalah pihak rekanan.

Ia meminta dugaan kasus korupsi pengadaan kambing etawa secara serentak di Bangkalan harus diusut sampai ke akar-akarnya. Saat ini lanjutnya, program itu sudah menjadi perhatian khusus para aktivis Anti korupsi di Bangkalan atau pun Jawa Timur.

“Kasus pengadaan kambing etawa yang di tangani Kejari dengan anggaran Rp 6.279.000.000, MCW sangat mendukung pengungkapan kasus itu. Kasus ini sebenarnya sudah dari awal menjadi perhatian di kalangan aktivis dan dicurigai ada permasalahan,” tegasnya.

Seperti biasa ketika ingin dimintai keterangan terkait kasus tersebut, Mulyanto Dahlan Kepala DPMD Bangkalan tidak ada di tempat. Hal itu disampaikan oleh Sumartono salah satu pegawai DPMD Bangkakan. Begitupun saat ditanya keberadaan Sekretaris DPMD Bangkalan Saksono Farmanto, ia mengatakan ada kegiatan rapat di Pendopo.

“Tidak ada mas lagi ke luar kota, kalau sekretaris ada rapat mas,” katanya sambil tersenyum. (Zan/Lim)

Leave a Comment