93 Ribu Warga Bangkalan Hidup dalam Garis Kemiskinan, Dinsos tak Punya Program Unggulan

Taufan Zairinsyah Kepala Dinsos Bangkalan

BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Program pemberdayaan masyarakat dalam rangka penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Bangkalan, hasilnya tidak seimbang dengan besarnya anggaran dana yang dikucurkan oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah. Hal itu berdasarkan banyaknya masyarakat Bangkalan yang masih kurang mampu secara ekonomi. Sehingga perlu dilakukan evaluasi oleh banyak pihak khususnya Dinas Sosial (Dinsos) Bangkalan.

Kepala Dinas Sosial Bangkalan Taufan Zairinsyah mengatakan, saat ini jumlah masyarakat miskin di Bangkalan mencapai 93 ribu. Data tersebut kata Taufan, berdasarkan data dari pemerintah pusat.

“Data itu digunakan untuk bantuan sosial dari pemerintah pusat, kalau dulu bantuannya berupa raskin dengan adanya tebusan, kalau tahun ini sudah tidak ada tebusan tapi jumlahnya 10 kilo. Untuk tahun depan sudah berbentuk uang bukan beras lagi,” ujarnya, Jumat (19/1/2018).

Apa program Dinas Sosial Bangkalan dalam menanggulangi kemiskinan di Kabupaten Bangkalan? Taufan mengaku bahwa program Dinsos Bangkalan untuk menanggulangi kemiskinan yaitu berupa bantuan-bantuan yang sifatnya fisik.

“Semisal bantuan kambing dan lain-lain, karena SDM di masyarakat miskin tidak bisa kami bantu dengan yang namanya tekhnologi,” ucapnya.

Sementara untuk tahun 2018 menurut Taufan Dinas Sosial masih tetap dengan program yang sama. “Untuk sementara kami stagnan diprogram itu karena yang menentukan anggaran kami yaitu tim anggaran,” paparnya.

Untuk anggaran Dinas Sosial sendiri lanjut Taufan, pada tahun 2018 ini sebesar Rp.2,3 miliar. “Kalau tahun 2017 tidak jauh beda anggarannya,” pungkasnya. (Atep/Lim)

Leave a Comment