44 Dokter Muda Mengisi RSUD Bangkalan

Istimewa

BANGKALAN, Lingkarjatim.com– Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syamrabu memiliki 44 dokter muda (sebutan untuk mahasiswa kedokteran yang tengah menjalani praktek) yang melakukan praktek di RSUD Syamrabu sejak bulan oktober tahun lalu.

Dokter muda itu dikirim dari Unisma Malang dan akan menjalani masa Kepaniteraan Klinik Madya (KKM) selama dua tahun.

Komisi D DPRD Bangkalan juga mendukung dengan keberadaan dokter muda yang saat ini melakukan praktek di RSUD Syamrabu.

Namun pihaknya berharap ada dokter muda asli pribumi Bangkalan, karena menurutnya selamat ini RSUD Bangkalan masih kekurangan dokter spesialis.

“Makanya saya berharap ada regenerasi dokter muda spesialis yang asli dari Bangkalan, kan ada tuh dokter yang sudah pensiun tetap kita panggil karena memang kita kekurang tenaga dokter,” kata kata Abdurrahman Tohir. Sabtu (28/07/18)

Bagaimanapun juga kata politikus Demokrat itu, mereka juga belajar membantu masyarakat. Akan tetapi keberadaan dokter muda itu tidak melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang sudah ada.

“Dokter muda itu bagus, yang penting tidak melanggar aturan yang sudah ada di rumah sakit,” terangnya.

Ia mengatakan kalau terkait bantuan pendidikan untuk dokter sudah ada. Namun, sampai saat ini masih belum begitu maksimal. Sebab, dirinya juga melihat postur anggaran APBD.

“Masih belum maksimal,” katanya

Sementara dari ketua Komite Kordinasi Pendidikan (Komkordik) Ahmad Aziz mengatakan Selama berada di RSUD, mereka menjalani banyak bagian.

Mulai dari spesialis bedah, anak, penyakit dalam kemudian kandungan dan lain-lain. Kalau bagian kecilnya atau spesialis mereka masuk Paru, Jantung, Syaraf, Mata dan lain-lain.

Kata Aziz, sebanyak 44 orang dokter muda ini nantinya akan menjalani dua model ujian. Yaitu ujian formatif; yakni membuat jurnal reading dan membuat makalah, serta ujian somatif; yakni ujian langsung menangani pasien. Mulai dari mendiagnosa dan usulan pemeriksaan, setelah dia membuat berita acara.

“Selain itu, penilaian keseharian dan attitude yang lebih penting. Aturannya tidak boleh dilanggar. Jadi 10 persen tidak hadir bisa tidak lulus, sebab ini juga berkenaan dengan akreditasi kita,” tutupnya. (Zan/Atep/Lim)

Leave a Comment