BANGKALAN,Lingkarjatim.com- Pemuda Desa Serabi Timur, Kecamatan Modung Kabupaten Bangkalan mengeluhkan kondisi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Serabi Timur 2 yang rusak. Roboh sejak tahun 2018 yang lalu, hingga kini tidak ada perbaikan pada gedung sekolah tersebut. , sedikitnya ada 3 ruang kelas yang ambruk yang kondisinya memprihatinkan.
Abrol (28) pemuda setempat yang tinggal tidak jauh dari Sekolah tersebut mengungkapkan, bahwa sejak 4 tahun lalu ruang kelas itu ambruk. Akibatnya, ruang kelas harus dibagi saat proses kegiatan belajar mengajar.
“Miris sekali melihatnya, masak sudah 4 tahun berjalan gedung yang rusak belum tersentuh perbaikan sama sekali, bagaimana nasib adek adek siswa kalau dibiarkan seperti itu,” Tuturnya, Kamis (13/1/22).
Selain gedung yang sudah roboh, menurutnya kelas yang saat ini dipakai belajar mengajar pun sudah tidak layak. Sebab, kondisinya juga sudah rentan ambruk, mengingat sekarang musim penghujan dan sering terjadi angin kencang.
“Jadi tidak kondusif, masak satu ruangan diisi 2 kelas. Ini akan berpengaruh terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dihasilkan, Kami berharap pihak terkait memperhatikan kondisi pendidikan di desa kami,” Jelasnya.
Bira, salah satu siswa yang masih aktif sekolah di SD itu mengeluhkan kondisi sekolahnya. Ia juga ingin sekolah di gedung yang layak seperti sekolah pada umumnya.
“Terronah genteng engak sekolahan laen, tak nyaman asakolah egedung rosak,” Keluhnya.
Menanggapi keluhan pemuda dan siswa itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangkalan Komisi D, H. Subaidi sangat menyayangkan bobroknya infrastruktur pendidikan tersebut. Ia berharap dinas terkait segera melakukan tindakan, menurutnya 4 tahun itu waktu yang lama, dan seharusnya sudah mendapat perbaikan.
“Ini perlu diperhatikan. Masak sudah 4 tahun tidak memiliki kelas, apalagi harus berbagi kelas seperti itu. Dinas Pendidikan harus mengupayakan pembangunannya, kalau cuman perbaikan sedikit bisa di cover dari BOS. Tetapi ini pembangunan, maka harus diupayakan dengan DAK,” Ujarnya.
Tak hanya itu, bahkan ia juga meminta semua Kordinator Wilayah (Korwil) harus berperan aktif meninjau kondisi pendidikan diwilayah masing-masing.
“Korwil harus lebih berperan aktif lagi, laporkan apa yang terjadi dengan pendidikan. Baik infrastruktur maupun sarana pendidikan lainnya. Laporkan fakta yang ada, sekecil apapun harus dilaporkan. Kasian jika seperti ini, masak 4 tahun dibiarkan,” pungkasnya. (Muhidin)