Warga Pergerakan Diminta Bantu Negara Tangani Pandemi

“Makanya kami bersama pemerintah terus mendukung program vaksinasi. Sekali lagi covid belum ada obatnya. Vaksinasi hanya untuk meningkatkan kekebalan tubuh,” tutupnya.

Sementara itu, pemateri lain, Ngainun Hadi menyampaikan, dampak pandemi covid-19 ini menimbukan adanya ketidak pastian kapan berakhir. sehingga sangat berpengaruh terhadap sektor ekonomi terutama industri akibatnya melemah dan berimplikasi terhadap berhetinya sebuah usaha, seperti memicu kepada pemberhentian beberapa karyawan.

“Tentunya ada dampaknya di masa pandemi bagi para pegusaha. Maka untuk bisa bertahan, perlu ada inovasi, kreatifitas dan pemanfaatan teknologi,” ujar Ngainun, pengusaha asal Jakarta itu singkat.

Tak jauh berbeda disampaikan Choliq Baya Direktur Radar Jember Jawa Pos Gruop, dia menyebut dampak dari pandemi tidak hanya dialami oleh pengusaha tetapi juga merambat ke industri media, meskipun tidak terlalu. Termasuk omset usaha periklanan menurun. Sehingga sebagian media kolaps, ada media banting setir dari media cetak ke media online.

“Saya kira semua media mengalami dampak pandemi. Langkahnya agar bisa bertahan iya harus berinovasi, kreatif, mulai dengan melakukan perubahan format multi platform,” ujar Choliq Baya.

Narasumber lain, Dr. Chabib Musthofa, M.Si, Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) UIN Sunan Ampel Surabaya menyebutkan, pada masa pandemi tentu menjadi tantangan tersendiri bagi warga pergerakan. Bagiaman mereka bisa survive di tengah ketidak pastian akan pandemi kapan berkakhir.

“Bagaiman cara menghadapi pandemi, Tentu ini tantangan bagi warga pergerakan, menguji kematangan berfikir dan daya kreativitas,” tukas Chabib singkat. (Imam Hambali)

Leave a Comment