PAMEKASAN, Lingkarjatim.com – Virus Corona membuat Herman Kusnadi, mantan Kepala Dispenduk Capil Pamekasan, sedang dilanda harap-harap cemas. Musababnya adalah dua anaknya Ika Putri Laksmi dan Ilham Trikusnadi, kini tengah berada di Wuhan, sebuah kota di China yang tengah disorot dunia karena menjadi tempat penularan virus corona.
Ika dan Ilham sebenarnya tak tinggal di Wuhan. Mereka kuliah di Kota Xianing, kota tetangga Wuhan, di Provinsi Hubei. Namun sejak virus Corona merebak, Anak Herman harus masuk ke Wuhan, agar bisa pulang ke Indonesia dengan bantuan pemerintah Indonesia.
Kabar terakhir yang diterima Herman, kedua anaknya telah berada di Wuhan dan kini dalam penerbangan ke Indonesia melalui Batam. Selain anak Herman, ada tiga mahasiswa asal Pamekasan lain dalam rombongan itu.
“Sekarang anak saya sedang di perjalanan menuju Bandar Udara (Bandara) Wuhan di China, karena semua mahasiswa maupun TKI yang ada China berkumpul disana upaya pemulangan bersama ke Indonesia,” ucap Herman Kusnadi.
“Insya’allah tibanya di Batam diperkirakan pukul 19.00 WIB nanti malam,” Herman menambahkan.
Herman menjelaskan bahwa perjalanan buah hatinya dari Kota Xianning ke Bandara Wuhan naik Bus yang difasilitasi oleh pemerintah setempat.
“Anak saya sangat senang karena akan pulang dan bisa kumpul dengan keluarga disini. Tadi malam anak saya sudah mulai kemas-kemas barang yang mau dibawa pulang dan saya bilang jangan banyak-banyak bawa barangnya, karena evakuasi yang dilakukan oleh pemerintah China itu bergerak cepat sehingga waktunya sedikit,” tutur Herman.
Walaupun selama ini Ika Putri Laksmi dan Ilham Trikusnadi dikarantina oleh pemerintah China, Herman memaklumi karena tindakan tersebut merupakan kebijakan pemerintah setempat untuk evakuasi cegah virus yang ganas itu.
“Tibanya di Indonesia nanti, maka anak saya tidak bisa langsung dibawa pulang ke rumah, karena akan dikarantina dulu selama kurang lebih 1 minggu hingga 2 minggu di tempat yang disedikan oleh pemerintah. Tapi bagi saya tindakan itu tidak menjadi masalah, karena itu merupakan prosedur pemerintah untuk menjaga kesehatan dan hawatir virus menyenar terhadap orang lain,” kata Herman Kusnadi.
Sementara sampai saat ini, pemerintah daerah Kabupaten Pamekasan belum sama sekali menanggapi mengenai mahasiswa yang di ada Negeri China. (Supyanto Efendi)