Bangkalan, Lingkarjatim.com,- Beberapa hari terakhir, Bawaslu kabupaten Bangkalan sedang viral. Dalam sebuah potongan vidio yang tersebar luas itu menayangkan suasana sidang MK tentang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pileg 2024 di kabupaten Bangkalan, yang digelar Senin (06/05/24).
Dalam potongan vidio, salah seorang hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Sadli Isra terlihat mempertanyakan prihal tanda tangan daftar hadir yang hampir sama semuanya.
“Bawaslu nih, saya mau dapat penjelasan dari Bawaslu ini, dari kabupaten Bangkalan, ini daftar hadir yang tanda tangan yang kayak begini ini ada laporan gak ke Bawaslu?,” ucapnya seraya menunjukkan berkas daftar hadir yang tanda tangannya hampir sama semuanya.
“Ada laporan ke Bawaslu gak, ada yang keberatan tentang ini gak, atau memang tanda tangan orang Bangkalan mirip-mirip ini semua? Coba jelaskan itu,” tanyanya seraya disambut tawa peserta sidang yang hadir pada kesempatan tersebut.
Ketua Bawaslu Bangkalan, Ahmad Mustain Saleh berupaya untuk menjawab pertanyaan hakim MK tersebut, dirinya mengatakan bahwa tidak ada laporan serta keberatan dari masyarakat prihal tanda tangan tersebut.
“Kalau berkaitan dengan laporan tidak ada yang mulia,” ucapnya.
Namun tampaknya Sadli Isra belum puas dengan jawaban yang diberikan oleh ketua Bawaslu Bangkalan, dirinya kembali menanyakan apakah pada saat melakukan pengawasan tim dari Bawaslu menyaksikan para pemilih yang hadir membubuhkan tanda tangan di daftar hadir.
“Pertanyaan saya, ketika orang memilih, membubuhkan tanda tangan gak di daftar hadirnya, sehingga mirip-mirip begini semua? Ada liat gak petugas anda dilapangan?,” lanjutnya mempertegas pertanyaan.
Namun jawaban dari ketua Bawaslu Bangkalan sepertinya tidak fokus pada materi yang ditanyakan oleh hakim MK, sehingga Hakim MK sedikit menyentil ketua Bawaslu Bangkalan.
“Anda kan coba membelokkan pertanyaan saya aja kan?” Ucapnya seraya tersenyum sehingga disambut tawa para peserta sidang.
Bahkan Sadli Isra kembali mengulang pertanyaan yang ketiga kalinya untuk memastikan apakah tanda tangan orang Bangkalan mirip-mirip semuanya.
“Memang begini tanda tangan orang disitu mirip-mirip semua?,” tanyanya lagi.
Akhirnya ketua Bawaslu Bangkalan menjawab bahwa dirinya tidak paham.
“Kurang dipahami yang mulia, kami tidak bisa memastikan,” jawabnya setelah beberapa kali dikejar dengan pertanyaan oleh hakim MK.
Merasa belum puas dengan jawaban yang diberikan oleh Bawaslu, akhirnya Sadli Isra meminta untuk diberi akses agar bisa mengecek semua tandatangan yang ada di semua TPS di kabupaten Bangkalan.
“Nanti tolong disampaikan ke paniteraan supaya kami bisa ngecek tanda tangan-tanda tangan itu semua, di hampir disemua TPS lah di kabupaten Bangkalan itu,” pungkasnya.
Diwaktu yang berbeda jauh hari sebelum sidang MK tentang sengketa PHPU tersebut viral, potongan vidio pendek salah satu anggota DPRD Jawa Timur Mathur Husairi protes di rekapitulasi KPU Provinsi juga sudah viral lebih dulu.
Dalam potongan vidio tersebut Mathur mengatakan bahwa penyelenggara pemilu tidak bekerja dengan baik. Tidak hanya penyelenggara saja, bahkan dirinya mengatakan Bawaslu selaku pengawas pemilu juga diam dan tidak menjalankan tugas sebagaimana mestinya.
“Ini menguatkan bahwa PPK nya ini kerjanya tidak beres, panwascamnya diem, KPU nya mengiyakan, Bawaslu nya juga setuju, ini apa-apaan penyelenggaraan seperti ini,” ucapnya dengan nada tinggi, Jumat (08/03/2024) lalu.
Mathur sangat menyayangkan kegiatan pemilu yang menghabiskan anggaran hingga Ratusan Triliun dari APBN dilaksanakan dengan tidak baik.
“Ratusan triliun bos dari APBN kita untuk pekerjaan kayak gini, menghasilkan dewan yang dihormati, ayo penyelenggara gunakan nuraninya,” ucapnya lantang. (Hasin)
