Tumpeng Tempe Raksasa, Sedekah Bumi Dari Desa Sedengan Mijen Krian.

JUMBO: Tumpeng Tempe Setinggi 11 Meter Sebagai Wujud Syukur

SIDOARJO, Lingkarjatim.com– Sebagai ungkapan rasa syukur dari hasil bumi, warga Desa Sedengan Mijen, Kecamatan Krian, melaksanakan sedakah bumi dengan menyuguhkan tumpeng tempe raksasa, Jumat (27/4/2018).

Dari pantauan, ratusan warga datang untuk menyaksikan upacara syukuran tumpeng raksasa itu. Menariknya, pada akhir acara para warga berbondong untuk merebut dan mengambil tumpeng tersebut.

Pada gelaraan syukuran sedakah bumi yang dihadiri Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Saifuddin, yang hadir langsung pada acara itu memberikan apresiasi yang tinggi terhadap pelaksanaan Sedekah Bumi di Desa Sedengan Mijen ini. Ini merupakan ide bagus dan pemerintah daerah akan selalu mendukung.

“Kegiatan ini bisa menjadi destinasi wisata yang baru di Kabupaten Sidoarjo, apabila dikelola dengan baik,” jelas Cak Nur sapaan akrabnya.

Hal senada disampaikan Camat Krian Agustin Iriani. Tidak hanya itu, pihaknya selalu memberikan dukungan untuk mewujudkan ide -ide kreatif masyarakat.

Dari kegiatan ini kata dia, ada dua hal yang ingin diwujudkan oleh masyarakat yakni dari sisi sosial sebagai wujud syukur, kegotong royongan, dan pemersatu masyarakat.

“Dari sisi religiusnya agar seluruh masyarakat Desa Sedengan Mijen menjadi masyarakat yang Baldatun Thayyibatun Wa robbun Ghafur,” ucapnya.

Menurut Agustin, yang perlu diketahui bersama adalah, bahwa di Desa Sedengan Mijen ini juga mempunyai fungsi ekonomi, banyak masyarakatnya sebagai pengrajin tempe dan olahan tempe.

“Untuk di Kecamatan Krian sendiri, hingga saat ini terdapat 198 UKM, dimana ini merupakan penggerak ekonomi kreatif di Kecamatan Krian,” tandas Agustin.

Sementara itu, Kepala Desa Sedengan Mijen M. Hasanuddin menjelaskan, bahwa kegiatan Sedekah bumi ini sebagai ungkapan rasa syukur, serta untuk meneruskan budaya yang sudah turun temurun.

“Untuk pembuatan tumpeng tempe raksasa ini harus menggunakan 100 batang bambu untuk merancang tumpeng tempenya setinggi 11 meter, dan untuk pembutaan tempenya menghabiskan 1 ton tempe, itupun masih kurang. Dan semua tempe yang digunakan merupakan tempe hasil UKM di Desa Sedengan Mijen,” tutupnya. (mam)

Leave a Comment