BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor pasar di Kabupaten Bangkalan hingga akhir triwulan ketiga belum mencapai target. Padahal, PAD pasar pada tahun ini sudah diturunkan sebanyak 40 persen.
Awalnya, PAD pasar ditarget Rp 4,7 miliar, namun akibat wabah covid-19, akhirnya target PAD pasar itu diturunkan menjadi Rp 2,6 miliar. Tetapi meski target sudah diturunkan, realisasi PAD pasar masih mencapai Rp 2,1 miliar atau sekitar 81, persen.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan (Disdag) Bangkalan Sutanto mengaku, pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin untuk mencapai target yang ditentukan.
Meskipun, tambah dia, dari 29 pasar yang ada di Bangkalan hanya 28 pasar yang bisa ditarik retribusi. Sebab, salah satu pasar di Bangkalan ini penyerahan hibah belum diterima Pemerintah Kabupaten Bangkalan.
“Jelas akibat pandemi ini realisasi PAD di pasar sangat menurun, karena tidak sedikit pedagang di pasar yang memilih tidak berjualan karena sepi pembeli,” ujar dia, Kamis (24/09/2020).
Namun meski begitu, Sutanto tetap optimis PAD pasar akan memenuhi bahkan melampaui target pada akhir tahun nanti. Bahkan, kata dia, jika sebelum akhir tahun sudah mencapai target, pihaknya tetap akan tetap menyetorkan PAD pasar ke Badan Pendapatan Daerah (Bapenda).
“Kalau tidak memenuhi target nanti jadi piutang tahun depan. Untuk itu kami yakin dan berusaha agar bisa menutup PAD-nya. Jika sebelum akhir tahun sudah 100 persen, PAD akan tetap kami setor agar diketahui apakah akan menaikkan target kembali atau tidak pada tahun depan,” kata dia.
Sementara itu, Kepala bidang (Kabid) Pengembangan dan Pengendalian Pendapatan Daerah (Bapenda) Bangkalan Sri Yenny Repeliyanti mengatakan, pencapaian 81 persen PAD pasar pada triwulan ketiga sudah cukup bagus jika dibandingkan tahun sebelumnya yang berkisar di angka 70 persen
“Idealnya pada triwulan ketiga setidaknya harus sudah masuk sebesar 75 persen dari target. Dengan capaian ini kami yakin PAD pasar bisa mencapai target pada akhir tahun nanti,” kata dia.
Selain itu, Yenny juga meminta disdag melaporkan potensi PAD yang ada di pasar. Hal itu, kata dia, untuk mencegah adanya kebocoran PAD.
“Saya juga akui memang di pasar ini sedang sepi, jadi ya saya tidak bisa nekan ke OPD untuk memenuhi target. Tapi kami minta dinas terkait melaporkan semua potensi yang ada, agar kami juga mengetahui,” ucap dia. (Moh Iksan).