PAMEKASAN, Lingkarjatim.com – Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh ratusan mahasiswa yang tergabung dengan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di depan kantor Bupati Pamekasan berahir bentrok dengan pihak kepolisian, Kamis (25/6/2020).
Dalam aksi tersebut, PMII berharap penyampaian aspirasinya bisa ditemui dan didengar langsung oleh orang nomor satu di Kabupaten Pamekasan yakni Bupati, H. Baddrut Tamam.
Namun sayang, harapan PMII untuk ketemu langsung dengan Bupati tidak terpenuhi sehingga berujung ricuh dengan pihak kepolisian.
Berdasarkan pantauan, awalnya peserta aksi menyampaikan aspirasinya di depan kantor Bupati dan sambil menunggu pihak pemerintah yakni Bupati dan Kepala DLH selama kurang lebih satu jam.
Lanjut, karena Bupati belum juga datang, ahirnya peserta aksi pindah haluan menuju Pendopo Ronggosukowati dengan tujuan yang sama yakni ketemu dengan Bupati.
Sesampainya di halaman Pendopo, terjadilah aksi dorong-dorongan antara peserta aksi dengan berahir ricuh hingga ada beberapa peserta aksi yang mengalami luka-luka dan pingsan.
“Ada tiga teman kami yang mengalami luka parah dan pingsan, tapi sekarang mereka sudah dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan,” kata Ketua Cabang PMII Pamekasan, Lutfi.
Menurut Lutfi, dari tiga mahasiswa yang mengalami luka-luka masing-masing mahasiswa UIM, IAIN dan IAI Al-Khairat.
“Mereka bertiga yang dirawat di rumah sakit, dua diantaranya sudah bisa pulang dan satunya lagi masih tetap menjalani perawatan,” jelasnya.
Sementara Kapolres Pamekasan, Djoko Lestari mengaku belum mengetahui mengenai peserta aksi yang mengalami luka-luka
“Masih belum dicek,” katanya. (Supyanto Efendi).