Telan Anggaran Hingga Rp 20 Miliar, PLTD di Pulau Giliraja Belum Dioperasikan

Ilustrasi PLTD/istimewa

SUMENEP, Lingkarjatim.com — Sejak dibangun beberapa tahun silam, anggaran pengadaan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) di Pulau Giliraja, Kecamatan Giligenting, Sumenep, Jawa Timur disebut sudah menelan anggaran sekitar Rp 20 miliar.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sumenep, Moh. Ramli menjelaskan, pada tahun 2019 saja, pengerjaan PLTD di Pulau Giliraja menelan anggaran sekitar Rp 8,3 miliar. Namun sayang, meski pembangunan PLTD sudah tuntas dengan anggaran yang besar, hingga saat ini belum dioperasikan.

“Kalau total anggaran dari awal, dari empat tahun lalu sekitar 20 Miliaran. Tahun 2019 ada yang 7 miliar, ada 1,3 miliar,” kata Ramli saat dikonfirmasi sejumlah media di Kantor DPRD Sumenep, Rabu (02/09) kemarin.

Ramli menjelaskan, PLTD itu belum bisa dioperasikan karena belum diserahkan ke pihak PLN yang akan mengelola. “Kita tinggal penyerahan serah terima operasinya saja dengan PLN. Sebab pelaksanaan operasionalnya kan ke PLN,” tambahnya.

Lebih lanjut, Ramli menjelaskan, sebenarnya pihak DPMD menargetkan PLTD itu diserahkan ke pihak PLN akhir tahun 2019 silam. Hanya saja, hal itu urung dilakukan karena terjadi pandemi Covid-19.

Iapun menarget hal itu bisa segera dilakukan, agar masyarakat Pulau Giliraja bisa segera teraliri listrik dari PLN. “Kami inginnya sesegera mungkin. Sinyalnya sudah tidak akan lama lagi, kira-kira begitu sinyal koordinasi dengan kami,” kata Ramli.

Untuk tahun 2020 ini, kata Ramli akan ada penambahan pembangunan sarana prasarana berupa pembangunan kantor dan akses jalan masuk ke kantor itu. Anggarannya, untuk pembangunan kantor sekitar Rp 300 juta, untuk pembuatan akses jalan sekitar Rp 100 juta.

“Sekarang tahun 2020 hanya ada permintaan sarana pendukung yakni pengadaan kantor dan akses jalan masuk. Kita bangun tahun 2020 ini,” tukasnya. (Abdus Salam)

Leave a Comment