SIDOARJO, Lingkarjatim.com – Permasalahan epidemi HIV/AIDS di Sidoarjo dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan dan memperihatinkan. Buktinya, pada tahun 2018 saja ditemukan penderita HIV/AIDS 447 kasus.
Hal itu dikatakan Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Sidoarjo, dr. Muhammad Atho’ilah. Ia menyampaikan berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo awal ditemukan kasus HIV dari tahun 2001 sampai dengan Desember 2018 secara kumulatif mencapai 2.948 kasus, dan pada tahun 2018 ditemukan 447 kasus.
“Dari perkembangan data kasus ini merupakan akumulasi dari kasus yang dilaporkan dari wilayah Kabupaten Sidoarjo,” katanya, Jumat (2/6/2019)
Menurut dr Atho’ pihaknya telah melakukan berbagai aktivitas dalam mendorong stakeholder atau pemangku kepentingan terkait penyelenggara program pencegahan penularan dan penanggulangan HIV AIDS baik yang dilakukan oleh instansi pemerintah.
“Baik swasta LSM, warga peduli AIDS serta kelompok populasi kunci, dan di sisi lain peran dari lintas sektor terkait dalam mendukung program,” paparnya.
Dikatakan Atho’ harus diakui bahwa upaya yang dilakukan selama ini belum terkoordinasi dan mobilisasi secara optimal sehingga kemampuan penanggulangan HIV dan AIDS belum seimbang dengan tingginya kecepatan penularan HIV. Hal ini tidak kalah pentingnya terkait perubahan pola epidemi kasus menuntut agar program-program yang dikembangkan haruslah sesuai dengan kondisi objektif.
“Hal ini KPA secara kelembagaan dituntut untuk terus memobilisasi dan mengembangkan seluruh sumberdaya. Mengajak kepada semua komponen penggiat HIV secara optimal,” tukasnya. (Mam/Lim)