SUMENEP, Lingkarjatim.com — Meski Kabupaten Sumenep masuk zona merah pandemi Covid-19, Kapal Dharma Bahari Sumekar (DBS) I dan DBS III milik PT Sumekar tetap berlayar. Kapal ini tetap berlayar rute Kalianget-Kangean dan Kalianget-Sapeken maupun rute sebaliknya.
Humas PT Sumekar Line, Eko Wahyudi mengatakan, meski kapal plat merah itu tetap berlayar, namun lebih memprioritaskan mengangkut barang dan kendaraan. Selain itu, kebutuhan sehari-hari diutamakan.
“Besok kapal kami tetap berlayar ke kepulauan, tapi kami prioritaskan mengangkut barang dan kendaraan, kami utamakan mengangkut kebutuhan pokok masyarakat kepulauan, seperti bahan makanan dan sejenisnya, ” katanya saat dihubungi media ini, Senin (27/04).
Kata Eko, hal ini dilakukan menindak lanjuti Permenhub nomor 25 tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri tahun 1441 H dalam rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19.
Kalaupun ada penumpang yang hendak ikut ke kepulauan, ia mengatakan pihaknya belum bisa melarang sebelum ada perintah atau himbauan dari KSOP Kalianget. Namun demikian, ia kembali menegaskan, kebutuhan pokok diutamakan.
“Kalau misalkan ada perintah dari KSOP kita tidak boleh mengangkut penumpang, dalam hal ini orang, yang pasti kami ikuti aturan itu,” tegas Mantan Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) tersebut.
Pihaknya mengimbau, masyarakat tetap mematuhi imbauan atau aturan pemerintah terutama soal menunda mudik. Mengingat, saat ini bulan Ramadhan yang biasanya dijadikan waktu mudik masyarakat, termasuk masyarakat kepulauan.
“Kita semua, masyarakat harus bersama-sama berpartisipasi aktif memutus mata rantai pandemi ini, apalagi sekarang Sumenep sudah zona merah pandemi corona,” tegasnya.
“Untuk sementara, kami mohon masyarakat tetap bersabar, jaga pola hidup sehat, dan jarak fisik, dan berpartipasi aktif memutus mata rantai pandemi ini, agar situasi kembali segera normal,” sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, 4 warga Sumenep, 3 lelaki dan seorang perempuan terkonfirmasi positif wabah corona berdasarkan tes swab. Mereka adalah tim yang mengikuti pelatihan tenaga kesehatan haji Indonesia di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya beberapa waktu lalu.
Empat orang ini, 3 diantaranya pegawai Dinkes Sumenep, satu orang pegawai internal Kementerian Agama (Kemenag) Sumenep. Mereka, dua orang warga Kecamatan Kota, seorang warga Kecamatan Saronggi, dan seorang warga Kecamatan Rubaru. (Abdus Salam).