Sudah Lama Launching, Visit Years 2018 Tak Ada Dampak Signifikan Bagi Pengrajin Keris di Sumenep

Totok salah satu pengrajin keris dari Desa Palongan Kecamatan Bluto, (Foto: Istimewa/ Lingkarjatim)

SUMENEP, Lingkarjatim.com – Program Visit Years 2018 yang merupakan salah satu program prioritas Pemerintah Kabupaten Sumenep dalam hal pariwisata. Program tersebut diharapkan mampu mendongkrak ekonomi masyarakat, utamanya melalui sektor pariwisata.

Sebelumnya, Pemerintah telah melakukan berbagai event untuk memperkenalkan berbagai tempat dan destinasi wisata yang ada di Kabupaten Sumenep. Namun event tersebut dianggap tidak memiliki program turunan dan dampak yang signifikan. Anggapan itu salah satunya diungkapkan oleh pengrajin keris di Sumenep.

“Kemarin memang ada pameran keris, Alhamdulillah pesanan memang meningkat, tapi itu tidak seberapa juga,” ungkap Totok salah satu pengrajin keris asal Desa Palongan, Kecamatan Bluto, Minggu (3/6/2018).

Totok mengungkapkan bahwa setelah adanya pameran tersebut, tidak ada langkah kongkrit dari pemerintah untuk menindaklanjuti dari pameran tersebut, namun hanya sebatas langkah seremonial saja.

“Alhamdulillah Sumenep dinobatkan sebagai kota keris, dan Desa Aeng Tong-Tong, Kecamatan Saronggi dinobatkan sebagai desa keris, namun itu kan seremonial saja, usaha kami sampai hari ini masih usaha mandiri, bahkan setelah launching Visit 2018, tidak ada upaya jelas dari pemerintah untuk membantu mendongkrak dan mengembangkan usaha kami, misalkan bantuan dalam bentuk modal ataupun alat pembuat keris, itu sama sekali tidak ada,” tambahnya.

“Selain itu, kami (pengrajin keris) bekerja hanya sesuai kemampuan dan keahlian masing-masing, ada yang nempa besi, ada yang buat warangka, dan lain-lain, itu dikerjakan sendiri-sendiri, sifatnya hanya sebatas kerja sama, bukan dibawah komando bersama, sehingga prosesnya agak lama,” lanjut Pria yang masih berstatus mahasiswa tersebut.

Dia berharap kedepan Pemerintah Kabupaten Sumenep lebih memperhatikan pengrajin keris.

“Kami harap Disbudparpora lebih memperhatikan pengrajin keris, ada langkah kongkrit untuk menyukseskan Visit Years 2018, salah satunya langkah kongkrit bagi kami pengrajin keris sebagai salah satu destinasi wisata budaya,” tukasnya.

Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumenep, Sofiyanto, tidak dapat memberikan konfirmasi ketika dihubungi Via Telephon oleh wartawan Lingkarjatim.com dengan alasan sedang dalam perjalanan.

“Saya sedang dalam perjalanan,” ungkap Sofiyanto ketika dimintai konfirmasi.

Di Sumenep sendiri, pada tahun 2017 ada sekitar 700 orang pengrajin keris yang tersebar di tiga kecamatan, Kecamatan Saronggi, Kecamatan Bluto, dan Kecamatan Lenteng.

Pengukuhan Desa Aeng Tong-Tong sebagai desa keris sebelumnya dikukuhkan oleh Bupati Sumenep Abuya Busyro Karim pada tanggal 17 Maret 2018, dan pameran keris dilaksanakan dari tanggal 8 – 13 Agustus 2017 di Gedung Nasional Indonesia Sumenep. (Lam/Lim)

Leave a Comment