![](https://lingkarjatim.com/wp-content/uploads/2021/06/IMG-20210608-WA0000-1024x768.jpg)
SAMPANG, Lingkarjatim.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang tidak ambil resiko soal lonjakan corona atau covid-19 di Kabupaten Sampang pasca ditemukannya puluhan warga Madura yang positif saat penyekatan di pintu jembatan Suramadu beberapa hari terakhir.
Tak tanggung-tanggung, Pemkab Sampang akan kembali membuka dua posko kesehatan dibeberapa lokasi strategis penghubung antar daerah di Madura, bahkan kran rekomendasi aktivitas warga dihentikan sementara sampai waktu yang belum ditentukan.
“Kami (Pemkab, red) bersama pihak terkait ingin memberikan kenyamanan dan keselamatan bagi masyarakat, sehingga langkah ini kami ambil untuk menghentikan lonjakan covid-19,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Sampang, H. Yuliadi Setiawan.
Selain dua posko tersebut, pihaknya meminta forkopimcam, Puskesmas Sreseh dan Puskesmas Tambelangan untuk mendirikan posko juga. Sebab, jalur di dua kecamatan tersebut tidak searah dengan posko di Kecamatan Jrengik dan Banyuates.
“Aktivitas masyarakat yang ingin keluar masuk daerah kami minta untuk mengurungkan niatnya,” tambahnya.
“Saat ini kasus Covid-19 di Kabupaten Sampang meningkat. Karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk disiplin menerapkan prokes. Yakni memakai masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan yang lainnya,” timpalnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, keputusan pengetatan aturan dalam sejumlah aktivitas di Sampang, sebagai bentuk kepedulian. Karena menurutnya, keselamatan masyarakat nilainya lebih di atas segalanya.
“Kalau kita longgarkan aturan kan bahaya juga, dan ini sifatnya hanya sementara sampai menunggu grafik mulai landai kembali,” tegasnya.
“Kita memang harus tahu kapan gas dan ngerem. Karena kalau aturan kenceng terus, nanti roda ekonomi tidak berputar. Untuk saat ini, lebih baik rem dulu,” tukasnya. (Abdul Wahed)