Sosiolog Sebut Pelaku Fetish Jarik Penyimpangan Orientasi Seksual

ilustrasi google

SURABAYA, Lingkarjatim.com– Sosiolog Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Bagong Suyanto, menyebut fetish jarik berkedok riset oleh mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Gilang Aprilian Nugraha Pratama, penyimpangan orientasi seksual. Biasanya, kata Bagong, hal itu terjadi karena pelaku pernah menjadi korban pelecehan seksual semasa kecil.

“Menurut penelitian, saat kecil bisa jadi korban, sehingga saat besar menjadi pelaku,” kata Bagong, saat dikonfirmasi oleh media lingkar jatim, Selasa (3/8/20).

Bagong mengatakan, ada banyak bentuk penyimpangan orientasi seksual. Misalnya bisa dengan cara bujuk rayu, ancaman, maupun dengan tindakan kekerasan. “Nah, yang dilakukan G ini penyimpangan orientasi seksual dan perilaku. Modus yang dilakukan dengan cara mengatasnamakan sedang melakukan riset dan itu memungkinkan,” lanjut Bagong.

Faktor lainnya, penyimpangan orientasi seksual bisa karena faktor genetik. Juga bisa karena pengalaman traumatik sehingga membentuk perubahan perilaku menyimpang.

“Itu penyimpangan orientasi seksual dan perilaku sebab-sebabnya tidak hanya faktor genetik. Pengalaman traumatik bisa membentuk perubahan perilaku seks menyimpang. Makanya harus dilacak faktor si G ini apa,” ujarnya.

Sebelumnya, kasus dugaan pelecehan seksual fetish jarik berkedok riset viral di media sosial Twitter. Salah satu korban berinisial MFS mengaku dimintai bantuan G agar mau membungkus dirinya menggunakan kain jarik.

Dalam keluh kesahnya di medsos, MFS sempat menuruti pemintaan G karena untuk kepentingan riset Tugas Akhir (TA). Namun seiring berjalannya waktu, MFS merasa ada yang janggal, terlebih G dalam aksinya terlalu memaksa.

Saat ini, Polda Jatim bersama Unair membuka posko pengaduan agar korban kasus tersebut melapor. Sedikitnya, ada sekitar 15 korban telah melakukan aduan di posko help center Unair. Namun Unair dan Polda Jatim masih kesulitan mengungkap kasus itu, lantaran masih sumir. (Amal Insani)

Leave a Comment