SAMPANG, Lingkarjatim.com – SMAN 1 Sampang mengapresiasi masukan yang diberikan oleh sejumlah wali siswa dalam upaya peningkatan dan pengembangan proses pendidikan di Kabupaten Sampang. Hal tersebut sebagai tindak lanjut atas masukan wali siswa soal penarikan uang dalam rangka herregistrasi tahun ajaran baru 2019/2020.
Pihak SMAN 1 Sampang langsung menggelar rapat internal antara pihak sekolah dengan seluruh Komite Sekolah dengan mengeluarkan putusan bersama, yakni mengirim surat edaran kembali kepada semua wali murid kelas XI dan XII untuk mengembalikan dana herregistrasi Rp. 75.000.
Selanjutnya sesuai dengan petunjuk teknis Biaya Penunjang Operasional Pendidikan (BPOPP), semua program kegiatan sekolah yang tidak terakomodir dalam BOS maupun BPOPP akan dipungut oleh Komite Sekolah yang merupakan hasil kesepakatan antara wali murid, komite dan pihak sekolah.
Kepala Sekolah SMAN I Sampang Muhammad Romli mengatakan langkah tersebut untuk meningkatkan tata kelola yang terfokus di dunia pendidikan, dengan catatan tetap berpatokan dengan aturan yang berlaku.
“Kami mengapresiasi semua masukan yang bersifat membangun dalam upaya peningkatan pendidikan, kedepan karena semua program kegiatan yang tidak terakomodir akan diputuskan bersama, selama itu bermanfaat dan berguna untuk anak didik dan dunia pendidikan,” katanya, Selasa (23/7/2019).
Ia berharap, seluruh pihak dapat bekerjasama dengan saling memberikan masukan dan kritik membangun untuk siswa, sehingga inovasi yang diluncurkan dapat bermanfaat bagi siswa dan rasa bangga dari wali siswa yang ada.
“Mari bersama membangun dan terus berupaya menjadikan dunia pendidikan menjadi inovasi penunjang kemampuan sumber daya manusia yang bermanfaat,” harapnya.
Senada disampaikan oleh Abdul Aziz Agus Priyanto salah satu Wali siswa. Ia sangat mengapresiasi serta mendukung langkah solutif yang dilakukan oleh pihak sekolah. Sehingga kedepannya bisa memperbaiki tata kelola dan manajemen sekolah agar bisa menunjang proses kelancaran Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan tetap mengedepankan Peningkatan Pendidikan Karakter (PPK) serta dapat menghasilkan insan dan generasi penerus bangsa yang berkualitas yang berbasis Iman dan Ketaqwaan (IMTAQ).
“Kami mengapresiasi pihak sekolah itu, semoga menjadi langkah terobosan yang mampu memajukan dunia pendidikan, karena tidak semua program kegiatan tidak tercover oleh BOS dan BPOPP,” katanya. (Hyd/Lim)