SAMPANG, Lingkarjatim.com – Medco Energi Sampang Pty. Ltd bersama Madura Development Watch (MDW) menggelar kegiatan pembelajaran perencanaan kegiatan melalui Program Pengembangan Masyarakat (PPM) di sasana Hotel Camplong, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang. Rabu (23/09/20).
Pantauan dilokasi, kegiatan tersebut diikuti oleh ketua dan bendahara Kelompok Masyarakat (Pokmas) dari tujuh desa di dua kecamatan terdampak antara lain Desa Taddan, Desa Banjar talelah, Desa Tambaan, Desa Dharma Camplong, Desa Sejati, Desa Tanjung, dan Desa Pulau Mandangin Kecamatan Sampang.
Kegiatan yang bertujuan untuk peningkatan kualitas dan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan program kerja pengembangan masyarakat juga menghadirkan sejumlah pemateri dari pihak terkait untuk memberikan pengetahuan tentang sumber daya manusia dan infrastruktur.
Dalam Sambutannya. Heddy Boestami, Koordinator Hubungan Masyarakat dan Pemerintahan Medco Energi Sampang Pty. Ltd mengatakan bahwa dengan adanya kegiatan pembelajaran tersebut diharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat melalui Kelompok Masyarakat (Pokmas) setempat untuk meningkatkan kesejahteraan sejumlah desa terdampak eksplorasi.
“Tentunya karena ini anggaran negara maka prosedur pertanggungjawabannya mulai dari perencanaannya sampai laporan keuangan harus benar dan sesuai dengan ketentuan,” katanya.
Ia juga mengatakan bahwa tujuan pelaksanaan kegiatan tersebut untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dalam berbagai bidang keilmuan, tentunya tidak hanya berguna untuk program pemberdayaan masyarakat, akan tetapi juga untuk program yang ada di desa terkait.
“Program lainnya salah satunya yakni dalam mengelola anggaran dana desa, sehingga dengan adanya pelatihan ini harapan kami agar masyarakat bisa semakin maksimal dalam pengelolaan anggaran pemerintah kepada masing-masing Desa,” tambahnya.
Pihaknya berpesan kepada para pemateri kegiatan tersebut harapannya ilmu pengetahuan yang dimiliki bisa disalurkan dan dibagikan kepada peserta yang mengikuti, salah satunya yakni memberikan pengetahuan tentang pembuatan Rencana Awal Belanja (RAB) hingga proses pertanggungjawabannya.
“Kami berharap pelatihan ini tidak selesai pada satu hari saja, tapi perlu adanya pendampingan berjenjang, sehingga peserta bisa membuat perencanaan hingga selesai program dengan benar,” harapnya.
“Karena kami ingin output dari kegiatan ini bisa tepat sasaran dan tepat guna sehingga kalau ada pemeriksaan dari perusahaan atau pemerintah bisa dipertanggungjawabkan secara benar,” tukasnya.
Ditempat yang sama, Ketua Madura Development Wacth (MDW), Tamsul mengatakan bahwa target pertama dalam rangkaian kegiatan tersebut yakni pembangunan ekonomi disetiap desa melalui peningkatan pengembangan kelompok usaha, sehingga mampu meningkatkan pendapatan usaha yang produktif.
“Karena jika pendapatan kelompok ini meningkat maka akan berdampak terhadap kesejahteraan terhadap kebutuhan masyarakat akan terjamin,” katanya.
“Terlebih saat ini Pemkab Sampang juga gencar melakukan pelatihan-pelatihan sektor ekonomi kreatif dan produktif, sehingga masyarakat di Kabupaten Sampangampu untuk berdiri dan bangkit dari pola kehidupan sebelumnya,” timpalnya.
Ia juga mengatakan bahwa pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan kapasitas Pokmas di daerah terdampak eksplorasi dalam upaya percepatan peningkatan sumber daya manusia dan infrastruktur di setiap desa masing-masing.
“Kami ingin setiap perusahaan yang hadir di Kabupaten Sampang bukan hanya terfokus pada ada peningkatan infrastruktur, namun juga berbanding lurus dengan peningkatan kualitas sumber daya manusianya,” tambahnya.
Pihaknya berharap kegiatan tersebut dapat dimanfaatkan dengan maksimal oleh peserta dan pemateri untuk saling berbagi ilmu pengetahuan dalam upaya peningkatan Desa Mandiri, meskipun untuk target Desa Mandiri cukup lama prosesnya.
“Kami berharap kegiatan mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam proses pembangunan sumberdaya manusia dan peningkatan infrastruktur yang memadai,” harapnya. (Abdul Wahed/*)
