SURABAYA, Lingkarjatim.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur tampaknya harus menggenjot kinerjanya jelang pemilihan gubernur (Pilgub) Jatim 2018 mendatang. Pasalnya, hasil survei Lembaga survei Indonesia Network Election Survei (INES) menyebut 37,6 persen masyarakat Jatim belum mengetahui adanya Pilgub Jatim 2018.
“Ketika responden ditanya tentang Pilgub Jatim 2018, ternyata lumayan banyak masyarakat yang mengetahui yakni sebanyak 62,4 persen,” kata Direktur Eksekutif INES, Sutisna, saat merilis hasil survei Pilgub Jatim 2018, di Surabaya, Sabtu (26/8/2017).
Menurut Tisna, demikian ia disapa, kondisi itu menunjukan bahwa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jatim tahun depan belum tersosialisasi dengan baik. Rendahnya pengetahuan masyarakat Jatim terhadap adanya Pilgub tahun depan ini (2018), kata Tisna, menjadi sinyal sekaligus peringatan bagi penyelenggara pemilukada, agar segera proaktif mensosialisasikan pemilukada kepada masyarakat agar partisipasi publik bisa maksimal.
Kata Tisna, ini penting mengingat partisipasi publik dalam pemilu kepala daerah akan meningkatkan legitimasi pemilukada. Apalagi publik juga belum memiliki preferensi dan ketetapan hati serta akan menunggu perkembangan hingga hari H. “Maka itu, KPU dan pemerintah harus lebih gencar lagi mensosialisasikan informasi mengenai agenda politik, agar partisipasi masyarakat nantinya tinggi,” ujarnya.
INES menggelar survei pada 7-19 Agustus 2017 meliputi 38 kabupaten/Kota di Jatim dengan metode multistage random sampling, mengambil 2.964 responden dengan margin of error 1,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. “Populasi survei ini adalah warga Jatim yang punya hak pilih dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2014 sebanyak 30,6 juta,” kata Tisna.
Hasil survei itu, INES juga menyebut ada empat tokoh yang paling dikenal masyarakat Jatim. Keempat orang itu, yakni La Nyalla Mattalitti yang berada posisi pertama tingkat keterkenalan mencapai 81,2 persen, kemudian disusul Khofifah Indar Parawansa sebesar 76,4 persen, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul 75,3 persen, dan Tri Rismaharini 72,3 persen. (Mal/Lim)