Reses di Burneh, Mathur Husyairi Jadi Tempat Curhat Warga

Reses di Desa, Anggota DPRD Jatim Ini Dihujani Keluhan.

BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Mathur Husyairi dihujani berbagai macam keluhan dari masyarakat saat melakukan reses di Desa Sobih, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan, Minggu malam (8/12).

Dalam forum serap aspirasi itu, warga secara bergantian menyampaikan keluhannya. Mulai dari sektor pendidikan, pertanian, pertanahan hingga urusan bantuan masjid dan yayasan.

Salah satu keluhan terkait pertanian disampaikan oleh Ketua kelompok tani (poktan) Desa Sobih, Mujib. Menurutnya, yang menjadi persoalan utama masyarakat Burneh khususnya Desa Sobih dalam pertanian adalah minimnya sumber air.

“Yang kami butuhkan di sini adalah sumber air yang bisa membuat perairan stabil, sehingga proses pertanian berjalan lancar dan menghasilkan,” ucap dia.

Tak hanya itu, soal bantuan masjid dan yayasan. Keluhan itu disampaikan oleh Samsul Arifin, warga Desa Arok. Kata dia, di desanya ada masjid dan madrasah yang dibangun sejak tahun 60-an namun tidak pernah mendapat bantuan dari pemerintah.

“Pernah diperbaiki, tapi menggunakan dana sumbangan masyarakat sekitar,” kata dia.

Tak cukup sampai di situ, masalah pendidikan dan pertanahan juga dikeluhkan oleh masyarakat setempat yang selama ini dianggap masih kurang merata.

Menanggapi berbagai keluhan itu, Mathur Husyairi menyampaikan, dirinya adalah milik masyarakat. Jadi, dia meminta masyarakat memanfaatkan dia yang mewakili rakyat Madura di Jawa Timur.

“Saya milik masyarakat Madura. Apapun yang menjadi keluhan masyarakat Madura, wajib saya perjuangkan di provinsi Jawa timur,” ujar dia.

Selain itu, Mathur juga menyampaikan, terkait semua kebutuhan masyarakat yang menyangkut kesejahteraan masyarakat, pihaknya segera mengajukan proposal ke gubernur Jawa Timur.

“Semua proposal harus masuk bulan April, Minta surat tanda terima dan beri saya salinannya. Saya akan kawal di pembahasan anggarannya,” kata dia. (Moh Iksan)

Leave a Comment