Menu

Mode Gelap

LINGKAR UTAMA · 15 Jan 2020 21:35 WIB ·

Ra Fuad Amin Tidak Bisa Dinalar


Ra Fuad Amin  Tidak Bisa Dinalar Perbesar

Organisasi kepemudaan Aktivis Club (BAC) menggelar bedah buku yang berjudul “Ra Fuad & Civil Society”, Rabu malam (15/01).

BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Organisasi kepemudaan Aktivis Club (BAC) menggelar bedah buku yang berjudul “Ra Fuad & Civil Society”, Rabu malam (15/01).

Bedah buku yang digelar di cafe Bang-rebang itu mengupas hitam putih sosok pemimpin fenomenal di Kabupaten Bangkalan, R.KH. Fuad Amin Imron.

Penulis buku Ra Fuad & Civil Society, Aliman Harish menyampaikan, terciptanya buku itu merupakan output dari euforia masyarakat Madani pada saat itu.

“Buku ini hadir sebenarnya ingin menyampaikan bahwa Ra Fuad adalah tokoh yang hadir dari masyarakat sebagai penengah dari kekuatan pemerintah yang berpotensi menindas rakyat dan kaum kapitalis pada saat itu,” kata dia.

Selain itu, Aliman juga mengatakan, di dalam buku itu juga menggambarkan desain rencana pembangunan kabupaten Bangkalan yang disebut dengan trilogi pembangunan.

“Dalam buku itu juga dibahas bagaimana rencana pembangunan Bangkalan di masa yang akan datang pada waktu itu, diantaranya pemerintah yang baik, masyarakat Madani dan ekonomi yang tangguh,” ucap dia.

Tak hanya itu, Aliman juga mengatakan, Ra Fuad adalah tokoh yang sangat berpengaruh di Bangkalan dan memiliki keistimewaan tersendiri terutama dalam memimpin dan pemecahan masalah.

“Ra Fuad itu tidak bisa dinalar, kalau strategi yang digunakan sama, tapi dia punya keistimewaan yang tidak bisa dijelaskan secara nalar,” kata dia.

Sementara itu, Bustomi, pembanding bedah buku itu mengapresiasi terhadap penulis buku tentang tokoh nomor satu di Bangkalan itu.

“Sebagai aktivis bisa menulis itu sangat luar biasa, dan buat saya, bang Aliman sudah lulus trilogi literasi karena dia membaca, berpikir dan menulis,” ucap dia.

Berbicara Ra Fuad, Bustomi mengatakan, Ra Fuad ibarat magnet bagi semua elemen masyarakat, selain berkaitan dengan Syaikhona Kholil.

“Dia mampu menyatukan semua elemen karena dia lentur. Dia mampu membangun dan memainkan narasi politik,” kata dia. (Moh Iksan)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Didukung Tokoh dan Ulama, KH Makki Nasir Mantap Maju Ketua PWNU Jatim 

26 July 2024 - 12:46 WIB

Bersumber dari DD, PJU di Desa Banyumas Telan Anggaran Ratusan Juta

26 July 2024 - 10:13 WIB

Pemkab Sidoarjo Janji Jembatan Kedungpeluk Segera Dibangun

24 July 2024 - 19:27 WIB

Meninggal 2023 Lalu, Makam Warga di Sampang Dibongkar

24 July 2024 - 14:41 WIB

Pemecatan Dianggap Diskriminatif, Fathur Rosi Gugat Lima Instansi Sekaligus

23 July 2024 - 13:04 WIB

Pembangunan Taman Desa Banyumas Habiskan Ratusan Juta, Kondisinya Memprihatinkan

23 July 2024 - 08:40 WIB

Trending di LINGKAR DESA