Menu

Mode Gelap

LINGKAR UTAMA · 19 Sep 2018 08:22 WIB ·

Putusan PSU Pilkada Sampang Catatan Merah Bagi Pj Bupati


Pelantikan PC PMII Sampang di aula BPU Sampang Perbesar

Pelantikan PC PMII Sampang di aula BPU Sampang

Pelantikan PC PMII Sampang di aula BPU Sampang

SAMPANG, Lingkarjatim.com – Putusan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Sampang, menjadi salah satu indikasi catatan merah bagi Pj Bupati Sampang H. Jonathan Judianto. Ia dinilai gagal mensukseskan Pilkada Sampang tahap pertama dengan keluarnya putusan MK.

Pernyataan tersebut langsung disampaikan Majelis Pembina Cabang (Mabincab) Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Sampang saat diskusi dengan tema “Quo Vadis demokrasi di Sampang” di Aula Balai Pertemuan Umum (BPU), di Jl Trunojoyo Sampang, Rabu (19/9/18).

Tamsul Ketua Mabincab PC PMII Sampang mengatakan PSU Pilkada Sampang merupakan salah satu putusan MK yang mengulang semuanya dari awal kembali karena DPT dianggap tidak logis dan tidak valid.

“Padahal selain penyelenggara yang harus bertanggungjawab untuk memperbaiki secara teknis, kemudian yang jauh lebih penting salah satu tugas Pj Bupat sebagai PNS/ASN yang ditugaskan Gubernur Jawa Timur untuk mensukseskan Pilkada Sampang sampai terpilihnya Bupati definitif,” ujarnya.

Menurutnya PSU Pilkada Sampang yang aka dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober 2018 itu membutuhkan biaya yang cukup mahal

“Akibatnya biaya yang harus dikeluarkan para calon juga besar, sehingga siapapun yang terpilih nanti akan berdampak tidak optimalnya pelayanan untuk mensejahterakan masyarakat, jadi lagi-lagi yang dirugikan semua rakyat Sampang,” jelasnya.

Lanjut Tamsul penunjukan Pj Bupati Sampang sangat murah, tidak perlu mengeluarkan biaya untuk kampanye dan lain-lain seperti pemilihan Bupati-Wakil Bupati saat Pilkada. Oleh sebab itu, mengantarkan proses demokrasi di Kabupaten Sampang menjadi tugas penting Pj Bupati disela-sela transisi Bupati devinitif yang dipilih langsung.

“Pak Jonathan dari sisi kinerja yang berkaitan dengan persoalan sosial masyarakat terkait warga yang tidak memiliki rumah tak layak huni, warga yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan gratis sangat cepat merespon, namun persoalan merubah mindset birokrasi di Kabupaten Sampang hingga saat ini masih gagal,” tambah Tamsul.

Ditempat yang sama Pj Bupati Sampang H. Jonathan Judianto yang hadir dalam diskusi dan pelantikan PC PMII Sampang, menjelaskan tema diskusi yang diangkat “Quo Vadis demokrasi di Sampang” sangat menarik dan penting untuk demokrasi Sampang.

“Bicara demokrasi setidaknya ada tiga alat ukur yang harus dilihat. Pertama bagaimana kondisi kebebasan sipil, mengenai kebebasan berkumpul, berserikat dan berpendapat. Kedua bagaimana kondisi masyarakat dalam menggunakan hak-hak politik. Dan yang ketiga bagaimana kondisi Kelembagaan demokrasi seperti partai politik yang ada,” Jelasnya.

Pelantikan PC PMII Sampang dan diskusi publik, dihadiri PB PMII, PKC PMII, Pj Bupati Sampang, Kapolres Sampang, Dandim 0828 Sampang dan jajaran Forkompinda. (Hol/Lim)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Didukung Tokoh dan Ulama, KH Makki Nasir Mantap Maju Ketua PWNU Jatim 

26 July 2024 - 12:46 WIB

Bersumber dari DD, PJU di Desa Banyumas Telan Anggaran Ratusan Juta

26 July 2024 - 10:13 WIB

Pemkab Sidoarjo Janji Jembatan Kedungpeluk Segera Dibangun

24 July 2024 - 19:27 WIB

Meninggal 2023 Lalu, Makam Warga di Sampang Dibongkar

24 July 2024 - 14:41 WIB

Pemecatan Dianggap Diskriminatif, Fathur Rosi Gugat Lima Instansi Sekaligus

23 July 2024 - 13:04 WIB

Pembangunan Taman Desa Banyumas Habiskan Ratusan Juta, Kondisinya Memprihatinkan

23 July 2024 - 08:40 WIB

Trending di LINGKAR DESA