Puncak HSN 2019 di Sumenep, Dari Khotmil Qur’an, Selfie dan Lomba Vlog Dakwah

Pelaksanaan Puncak HSN 2019, Tasyakuran dan Khotmil Qur’an

SUMENEPLingkarjatim.com, Puncak peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2019, Pengurus Cabang Nahdlatul Ualama (PCNU) Sumenep menutup dengan tasyakuran dan khotmil qur’an. Puncak HSN itu digelar di Graha Adi Poday, Kolor, Sumenep, Minggu (03/11) kemarin

Tak kurang dari sepuluh ribu warga nahdliyyin hadiri acara tersebut. Hadir pula Forkopimda Sumenep, serta seluruh jajaran Nahdlatul Ulama’, mulau banom NU, MWC NU, hingga ranting NU se Sumenep. Puluhan ribu warga nahdiyyin itu, meluber hingga ke luar graha.

Ketua PCNU Sumenep, KH. Pandji Taufik dalam sambutannya mengatakan, puncak HSN 2019 itu sebagai wujud syukur atas peringatan HSN 2019 yang sudah disiapkan dua bulan sebelumnya.

Selain itu, kata dia, juga sebagai sarana slutaruahmi sesama warga nahdliyyin. Tanpa acara semacam itu, sangat jarang puluhan ribu kader NU bisa berkumpul dalam satu majelis dan melaksanakan khotmil qur’an.

“Saya meminta kepada kepengurusan selanjutnya, agar setiap pelaksanaan Hari Santri Nasional, agar ditutup dengan Khotmil Qur’an,” kata Kiai Pandji.

Sementara itu, KH. Adnan Anwar, dari jajaran PBNU yang menjadi pembicara menyampaikan, mengingatkan dan mewajibkan agar warga dan kader NU khususnya, tetap pada jalur NU. Menurutnya, saat ini, hanya Nahdlatul Ulama-lah yang bisa menjadi penyangga peradaban dunia.

KH. Adnan Anwar merupakan salah satu perumus Pelatihan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKP NU), sekaligus Tim Instruktur Nasional PKP NU.

“Saat ini, seluruh dunia melirik dan mencari Nahdlatul Ulama, sebagaimana yang di dawuhkan oleh al-Habib Umar Ibn Hafidz Yaman, jika tidak ada Nahdlatul Ulama, maka faham Ahlus Sunnah wal Jama’ah di Indonesia ini sudah lama hilang,” kata Kyai Adnan.

Beliau juga menambahkan, bahwa tanda-tanda yang di isyaratkan Nabi Muhammad, tentang pasukan Imam Mahdi di akhir zaman adalah orang orang Nahdlatul Ulama.

“Tetaplah menjadi warga NU, dan jagalah keluarga kita beserta semua sanak family kita agar tetap NU yang menganut faham Ahlussunnah Wal Jamaah,” dawuhnya

Pada tasyakuran dan khotmil qur’an itu, PCNU Sumenep juga menggelar beberapa lomba, diantaranya lomba olimpiade aswaja & ke-NU-an, lomba qira’atul qutub, lomba festival hadrah al-banjari, lomba festival drumband, lomba vlog dakwah kreatif, dan terakhir lomba selfie. (Abdus Salam)

Leave a Comment