BANGKALAN, Lingkarjatim.com – 8 proyek strategis di Madura senilai Rp. 53 Triliun mendapat sorotan dari komisi V DPR RI. Mereka meminta agar ada transparansi yang dilakukan pemerintah dalam upaya merekrut investor.
“Harus ada keterbukaan dari pemerintah dalam mencari investor. Kita tidak menginginkan nantinya ada komitmen komitmen terselubung dalam pembangun 8 proyek strategis di Madura itu,” kata Moh. Nizar Zahro Anggota Komisi V DPR RI di saat melakukan reses di Desa Pesanggrahan Kecamatan Kwanyar Kabupaten Bangkalan, Kamis (3/8/2017)
Nizar menyampaikan proyek ini haruslah diawasi mulai dari perencanaan hingga pelaksanaannya. Menurutnya jangan sampai Madura menjadi sapi perah bagi investor – investor.
“8 proyek ini jangan sampai hanya investornya saja yang untung. Masyarakat Madura haruslah lebih sejahtera dan mendapat keuntungan juga. Tidak hanya segelintir orang saja,” ungkap politisi dari Fraksi Gerindra ini.
Ia juga tidak menginginkan proyek ini seperti proyek kereta cepat Jakarta – Bandung. Selain investornya dari asing dan tidak ada keterbukaan dalam rekrutmen investor, ada agenda terselubung juga berupa penguasaan tanah disepanjang rel kereta itu.
“Kami harap investor dalam proyek di Madura lebih baik investor lokal atau nasional. Itu lebih baik dibandingkan investor asing,” paparnya
Terlebih lagi menurutnya kultur masyarakat Madura berbeda dibandingkan dengan masyarakat lainnya. Sehingga pembangunan yang dilakukan harus juga melibatkan seluruh komponen masyarakat Madura (diq)